spot_img
Kamis, Mei 16, 2024
spot_img

Apa Perbedaan Pentakosta di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?

KNews.id- Hari Pentakosta merupakan hari peringatan turunnya Roh Kudus. Ada perbedaan antara Pentakosta di Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Berikut pembahasannya.

Setelah merayakan Paskah dan Kenaikan Yesus ke surga, umat Kristiani akan merayakan Hari Pentakosta. Hari peringatan ini memiliki makna penting bagi kehidupan iman umat Kristiani yaitu melahirkan jiwa yang baru, memberi mandat penyebaran “Kabar Baik”, dan sebagai pemersatu umat yang percaya.

- Advertisement -

Tetapi, apa sebenarnya arti Pentakosta? Bagaimana Pentakosta menurut Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Berikut pembahasan lengkapnya.

Apa Itu Pentakosta?

Pengertian Pentakosta

- Advertisement -

Mengutip buku ‘Kamus Sejarah Gereja’ (2006) oleh F. D. Wellem, Pentakosta berasal dari bahasa Yunani “pentekoste” yang berarti hari kelima puluh. Pentakosta dirayakan pada 10 hari setelah Kenaikan Yesus dan 50 hari setelah Minggu Paskah.

Gereja Kristen merayakan Hari Pentakosta untuk memperingati turunnya Roh Kudus kepada murid-murid Yesus di Yerusalem. Pentakosta juga dikenal dengan sebutan Minggu Kecil.

- Advertisement -

Perbedaan Pentakosta di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Mengutip buku ‘Ensiklopedi Alkitab Masa Kini’ (1997) oleh J. D. Douglas, terdapat perbedaan antara Pentakosta di Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB), yaitu:

Perjanjian Lama

Dalam Imamat 23:16 “lima puluh hari” mulai dihitung dari persembahan berkas jelai pada permulaan hari raya Paskah. Dimana Paskah dalam PL adalah hari raya untuk memperingati kuasa Tuhan atas pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.

Hari Pentakosta diumumkan sebagai Hari Pertemuan Kudus (Imamat 23:21), pada hari tersebut tidak boleh dilakukan pekerjaan berat, dan semua laki-laki Israel harus hadir di tempat kudus. Pada Pentakosta, dua buah roti bakar yang dibuat dari tepung halus yang baru dan beragi diunjukkan oleh imam di hadapan Allah, pada saat imam mempersembahkan korban-korban binatang untuk menghapus dosa dan memperoleh keselamatan.

Hari Pentakosta juga diumumkan sebagai Hari Bersukaria (Ulangan 16:15). Pada hari Pentakosta, orang Israel mengungkapkan rasa terima kasihnya karena berkat tuaian gandum dan sekaligus menyatakan rasa takut dan hormat kepada Yahweh (Yeremia 5:24).

Perjanjian Baru

Dalam PB, makna Hari Pentakosta berubah setelah terjadi peristiwa yang mengherankan dimana Roh Kudus turun memenuhi para Rasul di Yerusalem (Kisah Rasul 2:1-13). Sesudah kebangkitan dan kenaikan Kristus, persis pada Hari Pentakosta yang diperingati seperti dalam zaman PL, murid-murid berkumpul di sebuah rumah di Yerusalem, dan Roh Kudus turun atas mereka dengan tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat. Tanda-tanda tersebut yaitu “tiupan angin keras” dan “lidah-lidah seperti nyala api” (Kisah Para Rasul 2:2-3).

Kedatangan Roh Kudus adalah pemenuhan nubuat Yohanes (Lukas 3:15-16) dan janji Yesus Kristus (Lukas 24:49). Petrus menyatakannya sebagai penggenapan nubuat Nabi Yoel (Kisah Rasul 2:16-21) dan suatu bukti dari kebangkitan Kristus sendiri (Kisah Para Rasul 2:32-36).

Ia mempersatukan orang-orang yang percaya menjadi satu kelompok, memberinya suatu pemersatu yang sebelumnya tidak mereka miliki dan memberi mereka keberanian untuk menghadapi ancaman dan siksaan (Kisah Para Rasul 2:4, 4:8,31, 6:8-15). Pada akhirnya, peristiwa turunnya Roh Kudus inilah yang diperingati oleh orang-orang Kristen sebagai Hari Pentakosta.

Demikian pembahasan mengenai perbedaan Pentakosta di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. (RZ/DTK)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini