“Menurut saya, harga listrik non-subsidi tidak akan berubah. Kalau pun berubah, kecenderungannya turun, bukan naik,” ungkap Fabby kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/3).
Menurutnya, ada tiga faktor yang menjadi dasar perhitungan penetapan harga listrik yakni harga minyak mentah Indonesia (ICP), inflasi, dan nilai tukar rupiah. Dia menilai, ketiga faktor tersebut masih dalam kondisi yang cukup stabil.
“Kalau kita lihat dari tiga faktor tersebut, inflasi relatif terkendali sepanjang Januari sampai dengan Februari, acuan ICP di bawah asumsi ICP di APBN, dan nilai tukar juga tidak berubah,” tambahnya.
Fabby menilai, tarif listrik non-subsidi yang memiliki kecenderungan turun juga dipengaruhi oleh konsumsi batu bara melalui DMO (Domestic Market Obligation) yang sudah disubsidi. Selain itu, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pembangkit listrik juga menunjukkan tren penurunan.