spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Tahun Depan, Harga CPO Diprediksi Fluktuatif

Wahyu menduga, produksi minyak sawit Malaysia pada bulan Oktober akan sebesar 2%-6% lebih tinggi dari produksi bulan September. Sementara ekspor terlihat dalam kisaran 1,43 juta ton hingga 1,48 juta ton.

Adapun gangguan pasokan minyak sawit karena badai tropis di produsen utama yakni Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan berlanjut hingga kuartal pertama 2023, sehingga bisa menjaga harga CPO.

- Advertisement -

“Keseimbangan penawaran dan permintaan akan terpengaruh oleh pergeseran pola cuaca, situasi tenaga kerja, volatilitas mata uang dan ketidakstabilan kebijakan dan geopolitik,” papar Wahyu.

Wahyu menuturkan, harga minyak sawit yang rendah dalam beberapa bulan terakhir telah mendorong negara-negara pengimpor minyak sawit utama seperti China dan India untuk meningkatkan kegiatan pengisian minyak sawit.

- Advertisement -

Negara-negara tersebut menghasilkan tingkat persediaan minyak nabati lebih tinggi yang menunjukkan potensi terbatas untuk pengisian yang lebih agresif.

Faktor lainnya yang masih menekan harga CPO ialah langkah China dengan kebijakan nol-covid. Saat ini, pasar tengah menunggu China untuk mencabut kebijakan itu agar memicu reli komoditas.

- Advertisement -

“Langkah tersebut dapat memicu siklus bullish pada komoditas terutama logam industri dan energi yang telah mengalami investasi rendah dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, juga untuk mencapai keseimbangan permintaan-pasokan,” imbuh dia.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini