Kondisi yang sama juga terjadi pada Ganjar dengan proporsi pemiih SMP ke bawah 26 persen dan SMA ke atas 31 persen. Saiful menyebut Ganjar selama ini lebih banyak berada di politik lokal dan merupakan pendatang baru dalam konteks politik nasional seperti Anies.
“Ini terbalik dengan Prabowo,” kata Saiful. Di mana, pemilih Prabowo didominasi oleh SMP ke bawah yaitu 36 persen dan SMA ke atas 28 persen. Kondisi ini, kata dia, bisa terjadi karena Prabowo sudah sangat dikenal lama oleh masyarakat, termasuk masyarakat di bawah.
Situasi ini, kata dia, membuat pemilih Prabowo sebenarnya rentan untuk berpindah ke calon lain. Sebab, orang yang berpendidikan tinggi lebih sulit untuk diyakinkan memilih seorang calon.
“Tidak mudah dimobilisasi,” kata dia.