spot_img
Selasa, Mei 14, 2024
spot_img

Suporter Rusuh, Indonesia Terancam Sanksi FIFA

KNews.id –  Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengatakan Indonesia terancam sanksi FIFA, apabila suporter terlibat kerusuhan. Erick mengingatkan, Indonesia masih dalam pemantauan FIFA imbas dari berbagai polemik sepak bola tanah air. Apabila kembali terjadi kerusuhan suporter, Erick mengatakan, Indonesia bisa terkena sanksi FIFA.

“Sejak awal, saya sudah mengingatkan suporter. Kita ini bukan tidak dihukum oleh FIFA. Kita ini sedang dipantau oleh FIFA. Apabila ada kejadian yang tidak diinginkan, pasti dihukum,” ucap Erick dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023. Erick menjelaskan, pemerintah, PSSI, FIFA, PT Liga Indonesia Baru, dan kepolisian berkomitmen untuk menjaga ketertiban suporter. Oleh karena itu, regulasi larangan suporter tamu di Indonesia diterapkan.

- Advertisement -

“Kita tak ada suporter tamu selama dua tahun. Kalau tahun pertama ini bagus, ya bisa saja tidak dua tahun. Kalau tahun ini ada kerusuhan, ya dihukum. Pasti. Nah ini yang kita tidak mau, apalagi pihak kepolisian sudah berbaik hati izin mengeluarkan setahun,” tutur Erick. Kerusuhan suporter belakangan ini kembali terjadi, tepatnya dalam pertandingan Persik Kediri kontra Arema FC dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Sabtu, 15 Juli 2023.

Puluhan suporter Arema FC yang ketahuan menyelundup masuk ke Stadion Brawijaya dan duduk di tribun, dikeroyok oleh suporter Persik Kediri. Beruntung, petugas keamanan segera mengamankan para suporter Arema FC dan langsung membawa mereka keluar stadion. Ke depan, Erick berharap, para suporter dapat menahan diri agar tidak merugikan klub dan sepak bola Indonesia. “Saya berharap para suporter menahan diri. Jangan sampai merugikan klubnya. Jangan sampai merugikan Indonesia yang sedang serius membangun sepak bola, khususnya PSSI untuk timnas. Saya memohon,” harap Erick.

- Advertisement -

Kebijakan Tanpa Suporter

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Liga Indonesia (PT LIB) Baru Ferry Paulus mengatakan, bergulirnya Liga 2 2023-2024 akan memakai kebijakan yang sama seperti BRI Liga 1 2023-2024 yaitu tentang larangan kehadiran suporter tim tamu saat tim kesayangannya bermain away atau tandang. Kebijakan larangan kehadiran suporter tim tamu di Liga 1 sendiri adalah bentuk transformasi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan Oktober 2022 yang lalu dan juga hasil kesepakatan antara PSSI dan Federation Internationale de Football Association (FIFA).

- Advertisement -

“Larangan itu sifatnya formal. Untuk Liga 2 juga akan sama, yaitu larangan suporter tim tamu seperti Liga 1,” kata Ferry dalam club owner’s meeting Liga 2 2023-2024 di Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023. Ferry menegaskan, kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk Liga 2, tapi secara lebih luas juga akan diterapkan pada kompetisi sepak bola kelompok umur.

“Mungkin tak hanya Liga 2, tapi U-23, U-18, U-16 semuanya sama. Kita tak bisa, kalau mungkin klub-klub besar penontonnya di kelompok umur juga besar. Jadi itu semua standar sama,” jelas pria berusia 59 tahun itu. Meski telah ada larangan suporter tim tamu hadir, masih ada pelanggaran yang mengakibatkan kerusuhan antarsuporter selama berlangsungnya Liga 1 yang hingga kini akan memasuki pekan keempat seperti kerusuhan suporter pada pertandingan antara Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur pada 15 Juli.

Penerapan kebijakan larangan kehadiran suporter tim tamu di Liga 2, berkaca dari kerusuhan suporter yang terjadi di Liga 1, mantan petinggi di Persija Jakarta itu mengatakan pihaknya kini telah melakukan sejumlah tindakan preventif untuk mencegah kehadiran suporter tim tamu mendukung tim kebanggaannya saat bermain tandang.

Dalam hal ini, Ferry menerangkan klub dan PT LIB telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencegah kehadiran fans tim tamu. “Tindakan preventif dari pihak klub menyampaikan ke kepolisian bahwa ada indikasi hadirnya suporter tamu. Kepolisian kemudian melarang untuk berdekatan dengan stadion. Ada yang dipulangkan. Itu caranya polisi,” jelas Ferry. “Bahkan dua hari sebelum match kita udah dapat laporan. Kita punya hot line service di internal LIB. Kalau ada kesulitan dari pihak polisi, kita bisa membantu untuk menginformasikan ke Mabes. Double cover untuk menanggulangi tindakan preventif tadi,” lanjut dia.

Menurut Ferry, tidak hanya menyinggung mengenai larangan suporter untuk tim tamu, pada club owner’s meeting Liga 2 Jilid 2 setelah yang pertama pada 27 Juni yang lalu. Dia juga memberikan tiga kabar terbaru tentang berjalannya Liga 2 musim depan. “Kick-off paling lambat dimulai pada 8 September, memakai regulasi dua pemain asing, dan juga pemakaian stadion kandang yang bisa sharing atau dapat dipakai lebih dari satu klub,” kata dia. (Zs/ID)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini