KNews.id – Para pengguna internet di China mengungkapkan bahwa nama Israel tak lagi muncul di peta online terkemuka mereka, Baidu dan Alibaba. Ini terjadi ketika konflik di Gaza semakin memburuk dan menciptakan krisis kemanusiaan.
Dikutip dari Wall Street Journal, peta online Baidu berbahasa Mandarin menampilkan batas-batas wilayah Israel-Palestina yang diakui internasional. Namun, peta itu tidak secara jelas mengidentifikasi nama Israel. Baca juga: Deretan Negara yang Berdiri di Belakang Palestina dan Israel Kondisi serupa juga terlihat dalam peta dari perusahaan China lain, Alibaba. Padahal, negara-negara kecil, seperti Luxemburg disebutkan dan ditandai dengan jelas dalam peta tersebut.
Perusahaan-perusahaan China tersebut hingga kini belum memberikan penjelasan di balik penghapusan nama Israel dalam peta mereka.
Ancaman Hamas, dan Jumlah Korban Jiwa… Baca juga: Ketegangan di Jalur Gaza, Berapa Jumlah Pasukan Hamas? China serukan gencatan senjata China sebelumnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri setelah adanya serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Namun, mereka menegaskan bahwa pembelaan diri harus dilakukan dalam batas-batas hukum internasional.
Diketahui, China dalam berbagai kesempatan kerap menyerukan adanya gencatan senjata dalam konflik Hamas-Israel. “China percaya bahwa kekerasan bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah dan bahwa menanggapi kekerasan dengan kekerasan hanya akan menyebabkan lingkaran setan balas dendam,” kata diplomat China, Zhai Jun dalam KTT Perdamaian di Kairo , dikutip dari AFP. Sejauh ini, China telah menjaga hubungan baik dengan Israel, tetapi mereka juga mendukung perjuangan Palestina selama beberapa dekade dan secara tradisional mendukung solusi dua negara.
Desak Gencatan Senjata di Gaza Kondisi terkini konflik Hamas-Israel Lihat Foto Seorang wanita Palestina dan putranya berjalan melewati mural yang menggambarkan Khader Adnan, seorang pemogok makan Palestina dan tokoh terkemuka dalam kelompok Jihad Islam di Tepi Barat yang diduduki, di Kota Gaza pada 2 Mei 2023.
Khader Adnan memulai mogok makan pada 5 Februari 23 dan dinyatakan meninggal pada 2 Mei 2023. (AFP/MOHAMMED ABED) Pasukan darat Israel hingga kini masih melancarkan serangannya di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menolak seruan gencatan senjata dan berjanji akan menghancurkan Hamas, dikutip dari AP News. (Zs/Kmps)