spot_img
Senin, Mei 6, 2024
spot_img

Rusia Siaga Nuklir, AS Naik Pitam dan Memberi Peringatan!

KNews.id- Amerika Serikat (AS) naik pitam pasca-ucapan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait senjata nuklir. AS memberikan peringatan keras terhadap Rusia.

“Retorika provokatif tentang senjata nuklir adalah puncak dari tidak bertanggung jawab,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken kepada wartawan, dikutip dari CNBCIndonesia, Kamis (3/3).

- Advertisement -

“Ini berbahaya dan menambah risiko salah perhitungan,” kata diplomat tinggi negara itu, menambahkan AS belum mengambil langkah untuk mengubah postur nuklirnya sendiri.

Dari persediaan senjata nuklir gabungan dunia, Amerika Serikat dan Rusia memiliki bagian nuklir terbesar dengan masing-masing sekitar 4.000 hulu ledak.

- Advertisement -

Juru bicara Pentagon John Kirby juga mengatakan sentimen serupa dan menyebut retorika Putin “tidak dapat diterima.”

“Retorika provokatif seperti itu dan kemungkinan perubahan pada postur nuklir yang melibatkan senjata paling penting di gudang senjata masing-masing tidak dapat diterima,” kata Kirby.

- Advertisement -

Kirby juga mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin menunda rencana peluncuran rudal balistik antarbenua Minuteman III minggu ini untuk “menunjukkan bahwa kita adalah kekuatan nuklir yang bertanggung jawab.”

“Ini bukan langkah mundur dalam kesiapan kami, juga tidak menyiratkan bahwa kami akan membatalkan kegiatan rutin lainnya untuk memastikan kemampuan nuklir yang kredibel,” kata Kirby, menambahkan AS tetap yakin dengan postur strategisnya saat ini.

Selama akhir pekan, Putin menempatkan pasukan nuklir negaranya dalam siaga tinggi di tengah ketegangan dengan Barat atas serangannya ke Ukraina.

Putin, berbicara dalam pertemuan pada Minggu dengan pejabat tinggi pertahanannya, mengutip “pernyataan agresif” NATO sebagai alasan untuk memerintahkan peningkatan nuklir.

Pekan lalu, seorang pejabat senior pemerintahan Biden menyebut referensi pencegahan nuklir Putin “meningkat dan sama sekali tidak perlu.”

“Pada setiap langkah konflik ini, Putin telah membuat ancaman untuk membenarkan tindakan yang lebih agresif,” kata pejabat itu kepada NBC News. “Dia tidak pernah di bawah ancaman dari Ukraina atau dari NATO, yang merupakan aliansi pertahanan yang tidak akan berperang di Ukraina.(AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini