Kekuasaan Megawati memimpin PDIP menopang landasan historisitas kader politik yang kuat, bahkan sangat bepengaruh anjloknya suara PDIP yang mempunyai sindikasi pararel dengan turunnya popularitas sosok sentral Megawati Soekarnoputri karena perubahan pola politik dan sejumlah skandal selama dia menjabat sebagai Presiden menggantikan Gus Dur.
Situasinya pada tahun 2014 agak berbalik, sosok Joko Widodo berhasil meningkatkan elektabilitas menjadi partai mayoritas dengan suara 18,9 persen. Kinerja positif  Joko Widodo membangun kekuatan loyalis dan relawan berhasil mengantarkan Joko Widodo sebagai Presiden RI.
Tren positif berlanjut pada tahun 2019 suara PDIP memperoleh 19,3 persen dan mengantarkan Jokowi untuk kedua kalinya menjabat sebagai Presiden.