KNews – Rara pawang hujan gagal, Anies Baswedan jadi tudingan. Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di balapan MotoGP Mandalika 2022 membuatnya disalahkan atas kegagalan pawang hujan bernama Rara.
Masih turunnya hujan hingga race ditunda menurut dukun asal Medan Ki Bedul Sakti diakibatkan karena Anies Baswedan yang turut hadir di tribun sirkuit berkawan dengan ulama radikal.
“Mbak Rara, Pawang hujan di Mandalika itu bukan dukun sembarangan. Ia bisa berbicara dengan awan. Pengalamannya di atas rata-rata. Hanya bisa disejajarkan dengan saya,” kata Ki Bedul Sakti seperti dikutip Hops.ID dari jaringan media Suara pada Senin, 21 Maret 2022.
Anies Dituding Jadi Penyebab Kekuatan Rara Hilang
“Tapi entah mengapa, kekuatan Mbak Rara seakan sirna. Saya langsung bisa menerka, ini pasti gara-gara Anies lagi!,” imbuhnya.
Ki Bedul Sakti mengungkapkan bahwa ketika dia melakukan penerawangan dengan mata batinnya, terlihat ada aura yang aneh di dalam diri seorang Anies Baswedan.
Awan mendung, kata dia, muncul lantaran menyambut kedatangan Anies Baswedan yang dulu pernah menjadi menteri Pendidikan di era Presiden Jokowi itu.
Ki Bedul Sakti sebut karena Anies berkawan dengan ulama radikal
“Ini pasti gara-gara Anies sering berkawan dengan ulama radikal seperti Rizieq Shihab!,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan jika saat menjelang balapan di kelas MotoGp dimulai Sirkuit Internasional Mandalika diguyur hujan deras. Bahkan hal itu membuat balapan Fabio Quartararo dkk menjadi terpaksa dilakukan penundaan beberapa saat.
Bahkan, Presiden Jokowi sampai menanyakan pada pihak Dorna selaku regulator dan penyelenggara MotoGP, apakah yang harus dilakukan jika hujan turun begitu deras.
Berdasarkan ketentuan race memang harus ditunda jika memang dirasa akan menggangu jalannya lomba.
Hujan turun sangat deras dan balapan MotoGP harus ditunda
Rara Isti Wulandari sebagai pawang pun kemudian bekerja keras menjalankan ritual untuk menghentikan hujan di Sirkuit Mandalika.
Beberapa orang sempat mencibirnya karena hujan deras tak kunjung reda meski si pawang sudah ritual, salah satunya dengan berkeliling sirkuit membaca mantera-mantera khusus.
Dengan membawa perlengkapan seperti baskom bewarna emas dan dupa dia berjalan kaki ke depan paddock atau tempat pembalap dan timnya berteduh.
Peristiwa itu menjadi bahan tontonan para pembalap dan official timnya. Bahkan, juga disiarkan ke seluruh dunia lewat tayangan televisi dan media sosial.
Rara yang juga melewati tribun penonton mendapat dukungan agar wanita asal Bali itu terus semangat dalam menghentikan hujan. (RKZ/hops)