spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Pupuk Indonesia Mempunya Catatan Buruk atas Pengelolaan Pupuk Subsidi, Apa Saja?

KNews.id- PT Pupuk Indonesia (persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki anak perusahaan sebagai produsen. Anak perusahaan tersebut yaitu PT Pupuk Sridwijaja Palembang (PT PSP), PT Petrokimia Gresik (PT PG), PT Pupuk Kalimantan Timur (PT PKT), PT Pupuk Kujang (PT PK), dan PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM).

Pada tahun 2017 PT Pupuk Indonesia (persero) mendapat penugasan dari Pemerintah untuk mengadakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi. PT Pupuk Indonesia (persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki anak perusahaan sebagai produsen. Anak perusahaan tersebut yaitu PT Pupuk Sridwijaja Palembang (PT PSP), PT Petrokimia Gresik (PT PG), PT Pupuk Kalimantan Timur (PT PKT), PT Pupuk Kujang (PT PK), dan PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM).

- Advertisement -

Pada tahun 2017, PT Pupuk Indonesia (persero) mendapat penugasan dari Pemerintah untuk mengadakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi. PT Pupuk Indonesia (persero) juga menetapkan PT PG sebagai salah satu pelaksana pengadaan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut. PT PG sendiri mendapatkan jumlah pupuk bersubsidi yang harus diadakan/ disalurkannya sebanyak 5.062.699 ton. Dengan wilayah tanggung jawab pengadaan dan penyaluran ke seluruh Indonesia.

Untuk mempercepat dan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi di setiap daerah, PT PG akhirnya menyediakan gudang penyimpanan di masing-masing wilayah penyaluran. Salah satunya PT PG melakukan kerja sama pengelolaan gudang penyangga dengan PT Graha Sarana Gresik (GSG). Tepatnya di gudang Pontianak II di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

- Advertisement -

Namun kabarnya, pengelolaan pupuk bersubsidi pada gudang penyangga di Pontianak ini sangat buruk. Saking buruknya, PT PG harus menanggung kerugian karena kehilangan salah satu jenis pupuk yang bernama phonska subsidi. Jumlahnya sebanyak 8.100 kilogram, dengan nilai Rp53.662.500. Bahkan, telah terjadi kekurangan pencatatan stok pupuk sejumlah 105.790 kilogram.

PT Pupuk Indonesia

- Advertisement -

Penyebab masalah ini diketahui karena lemahnya pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan pengelolaan pupuk secara makasimal. Bahkan, pengelolaan gudang dan administrasi pencatatan stock pupuk masih dilakukan dengan sangat buruk.

Masa ada data, di mana mutasi keluar dan masuk persediaan pada gudang tersebut tidak tercatat. Disebutkan, dari 1 Januari 2018 sampai dengan 8 Maret 2018, berdasarkan laporan harian gudang tanggal 7 Maret 2018 dan bukti penerimaan serta pengeluaran, tidak tercatat.

Dari data di atas tersebutlah diketahui beberapa hal yang menunjukkan, betapa buruknya pengelolaan administrasi pencatatan atas persediaan pupuk yang dikelola oleh PT. GSG. Berikut rinciannya:

  • Pencatatan mutasi masuk dan keluar belum sesuai dengan realisasi penerimaan dan pengeluaran persediaan;
  • Terdapat selisih kurang pupuk phonska subsidi yang belum dapat dijelaskan penyebabnya;
  • Persediaan pupuk belum sesuai dengan kenyataan di gudang. Selain itu, penjelasan atas selisih persediaan pupuk juga belum memadai. Hasil observasi juga diketahui bahwa stapel untuk penataan pupuk Petroganik belum rapi.

Di mana penataan stapel di bagian tengah tidak rata dan ketinggiannya cenderung lebih rendah dibandingkan di bagian luar. Hal tersebut cukup mempersulit perhitungan Petroganik secara akurat.

Sementara ketika redaksi KNews meminta klarifikasi kepada Pupuk Indonesia, mereka mengatakan hal sudah ditindak lamjuti.

“Betul itu adalah temuan BPK tahun 2017, namun sudah ditindaklanjuti oleh Petrokimia Gresik, dan sudah dinyatakan closed oleh BPK”. Ujar Henny SuyatnoVP Komunikasi Eksternal, PT Pupuk Indonesia (Persero). (FT&Tim Investigator KA)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini