spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Prof Achmad Baiquni, Cendekiawan Muslim yang Taat Anak Tokoh PKI

KNews.id- Pernyataan Panglima Jenderal Andika Perkasa yang membolehkan keturunan menjadi anggota TNI memunculkan polemik. Padahal dosa keturunan tidak pernah ada. Dalam catatan sejarah Indonesia pernah memiliki cendekiawan muslim yang taat bernama Prof Achmad Baiquni.

Pria kelahiran Solo 31 Agustus 1923 merupakan anak dari tahun tokoh PKI Achmad Dasuki Siradj. Achmad Baiquni merupakan Fisikawan Atom pertama di Indonesia dan juga termasuk dalam jajaran ilmuwan fisika atom internasional yang dihormati.

- Advertisement -

Komitmen Achmad Baiquni terhadap Islam dan pengetahuan dan teknologi sangat tinggi. Ia mengarang buku berjudul “Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern”. Ada juga buku karyanya berjudul “Islam untuk Disiplin Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi.” Dan tentunya banyak buku karya Achmad Baiquni tentang fisika dan nuklir.

Achmad Baiquni merupakan salah satu pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Dikutip dari Wikipedia, setelah usai menuntut ilmu di madrasah tinggi Mamba’ul Ulum, Baiquni menempuh pendidikan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI di Bandung pada tahun 1952 dan selanjutnya mengajar di UGM Yogyakarta.

- Advertisement -

Pada tahun 1950, ilmu fisika atom masih menjadi monopoli Amerika Serikat yang lima tahun sebelumnya menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Baru pada tahun 1954, Presiden Eisenhower mengizinkan fisika atom diajarkan secara terbuka di perguruan tinggi.

Baiquni pada tahun itu memang sedang memperdalam ilmu fisika di Amerika Serikat dan kemudian ikut menekuni fisika atom. Mula-mula, ia belajar di Laboratorium Nasional di Argonne selama tujuh bulan dan berlanjut ke Universitas Chicago dengan mengambil jurusan fisika nuklir hingga meraih gelar PhD pada tahun 1964. Sekembalinya ke tanah air Achmad Baiquni kembali mengajar di UGM Yogyakarta.

- Advertisement -

Pada  tahun  1973, Achmad Baiquni ditunjuk menjadi Dirjen BATAN  hingga  tahun  1984.  Selain itu Prof. Baiquni juga pernah menjadi Dubes Indonesia untuk Swedia (1985-1988), Rektor UNAS, dan dosen IAIN-Syarif Hidayatullah.  Prof. Baiquni meninggal pada 21 Desember 1998  pada usia 75 tahun. (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini