Pertama, kata Refly, terkait dengan dinasti politiknya. Kekhawatiran itu muncul lantaran Jokowi sendiri sudah menciptakan dinasti politik baru penggantinya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution. Keduanya merupakan putra sulung dan juga menantunya.
“Karena dia sudah menciptakan dinasti politik baru pengganti dirinya yaitu Kaesang, Gibran dan Bobby. tapi terutama Gibran dan Bobby yang sudah menjadi kepala daerah,” bebernya.
Kedua, di akhir masa jabatannya, Jokowi masih memiliki tanggungan proyek-proyek besar. Ia pun tentu berkeinginan untuk melindungi memastikan bahwa proyek tersebut tetap berjalan.
“Dia punya proyek-proyek yang besar, yang barangkali dia punya kepentingan yang terus melindunginya atau memastikan proyek tersebut berjalan, seperti misalnya IKN (Ibu Kota Negara), kereta cepat atau proyek lainnya,” ucap Refly.