Agenda pencapresan Ganjar Pranowo selain sebagai jaminan bagi keamanan Jokowi, juga dibaca publik sebagai upaya mempersiapkan agenda suksesi di PDIP.
“Sinyal ini telah dibuka oleh para loyalis Jokowi. Mereka usulkan Jokowi kudeta Megawati. Konflik sudah mulai terbuka. Jika ini sengaja, maka Jokowi tentu sudah punya kalkulasi politiknya,” paparnya.
Dengan semakin terbukanya rivalitas Jokowi-Megawati, kata Tony ketegangan akan semakin membesar dan krusial di tubuh PDIP. Apalagi, dukungan agar Jokowi ambil alih PDIP ini muncul setelah Ganjar Pranowo mendapat peringatan keras dari partai.
“Apakah Ganjar menyerah, lalu berhenti kampanye? Tidak! Selama ini, kampanye Ganjar semakin kencang. Ganjar cuek terhadap sindiran Puan dan berbagai serangan dari kubu loyalis PDIP. Ini tandanya, Ganjar melawan,” ungkapnya.