spot_img
Selasa, Juli 2, 2024
spot_img

Mengenal Tanaman Kratom yang Tuai Polemik, Manfaat-Aturan Penggunaannya

KNews.id – Tanaman kratom menjadi perbincangan publik usai dibahas dalam rapat internal di Istana Negara, Jakarta. Lantas, apa itu tanaman kratom? Seperti apa manfaat dan cara budidayanya?

Dirangkum dari detikNews, rapat internal di Istana Negara membahas tentang standarisasi pengelolaan dan perdagangan kratom. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) mengatakan kratom memiliki nilai ekonomi apabila dibudidayakan sehingga diperlukan adanya regulasi yang tepat.

- Advertisement -

“Saran kami nanti mungkin kalau ini regulasinya sudah diatur mungkin kita budidayakan ke depan supaya nilai ekonomisnya, kualitasnya, dan seterusnya bisa meningkat karena harga sekarang ini turun drastis karena banyak faktor: kualitasnya, kemudian distribusinya, dan seterusnya,” ujar AAS di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Namun di lain sisi, legalitas produksi kratom di Indonesia menuai polemik. Pasalnya, menurut BNN tanaman ini termasuk kategori narkotika golongan 1. Semenatara saat ini Presiden Joko Widodo telah meminta adanya aturan agar kratom diperdagangkan.

- Advertisement -

Apa itu Tanaman Kratom?

Kesehatan (Kemenkes) RI, tanaman kratom tumbuh tersebar di wilayah Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Kamboja, Vietnam, Papua Nugini, dan Indonesia. Kratom termasuk ke dalam suku Rubiaceae seperti tanaman kopi.

- Advertisement -

Kratom berbentuk seperti tanaman pohon dengan batang lurus berwarna abu kecokelatan. Warna tulang dan urat daun sendiri ada yang berwarna hijau, ada pula yang coklat. Kratom tumbuh subur di daerah dekat aliran sungai namun bukan tanaman air. Meski begitu, kratom memiliki kemampuan bertahan hidup di kondisi lahan yang tergenang air.

Di Kapuas Hulu, Kalimantan Selatan, kratom banyak ditanam masyarakat di halaman rumah. Namun untuk budidaya skala luas, kratom ditanam di kebun dan lahan dekat sungai.

Kandungan Senyawa dalam Tanaman Kratom

Senyawa utama yang terkandung dalam tanaman ini yakni Mitraginin dan 7-hidroksimitaginin yang bermanfaat dalam dunia medis sebagai penghilang rasa nyeri. Tanaman kratom asal Indonesia khususnya Kapuas Hulu memiliki kandungan mitraginin sebesar 54%.

Untuk lebih jelasnya, berikut daftar senyawa yang terkandung dalam tanaman kratom:

Mitraginin
7-hidroksimitaginin
Flavonoid
Polifenol
Triterpenoid
Triterpenoid saponin
Monoterpen
Glukopiranosid
Sitosterol
Stigmasterol
Daukosterol

Manfaat Tanaman Kratom

Tanaman kratom sudah sejak lama digunakan sebagai obat herbal di beberapa negara Asia Tenggara karena memiliki sejumlah manfaat. Berikut manfaat tanaman kratom yang disadur dari buku Kratom Prospek Kesehatan dan Sosial Ekonomi serta laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara:

1. Mengurangi Rasa Nyeri
Kratom di Malaysia dan Thailand digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan memberi efek relaksasi. Kandungan Mitraginin dan 7-hidroksimitaginin pada daun kratom bekerja pada reseptor opioid di otak sehingga efektif menghilangkan rasa sakit.

Dengan begitu, daun kratom biasa digunakan sebagai alternatif mengatasi nyeri kronis, nyeri akut, dan nyeri neuropatik.

2. Mengurangi Kecemasan dan Depresi
Selanjutnya, daun kratom mampu mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Senyawa aktif di dalamnya mampu memberikan efek relaksasi dan euforia untuk meningkatkan mood dan kesejahteraan mental. Maka, orang yang mengonsumsi daun kratom akan merasa lebih tenang dan bahagia.

3. Meningkatkan Energi dan Stamina
Di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia, secara tradisional daun kratom juga digunakan untuk meningkatkan energi dan stamina. Kandungan alkaloid di dalamnya membantu meningkatkan kewaspadaan dan daya tahan tubuh sehingga pemakainya merasa lebih bertenaga.

4. Mengatasi Berbagai Penyakit
Tanaman kratom di Indonesia banyak digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit. Mulai dari nyeri, rematik, asam urat, hipertensi, gejala stroke, susah tidur, batuk, kolesterol, dan tipus.

5. Mengatasi Diare
Berikutnya, tanaman kratom ini mampu mengatasi diare karena memiliki sifat antispasmodic. Sifat tersebut membantu meredakan kejang otot di saluran pencernaan sehingga membantu mengurangi keparahan diare.

6.Menurunkan Kadar Gula 

Manfaat daun kratom selanjutnya yakni mampu menurunkan kadar gula darah. Dengan begitu, daun kratom bisa menjadi suplemen alami bagi penderita diabetes yang ingin mengontrol kadar gula darah.

7. Mengurangi Peradangan
Tanaman kratom juga mampu mengurangi peradangan dalam tubuh. Sebab kratom memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat karena kandungan mitraphylline dan senyawa lainnya.

8. Menambah Nafsu Makan
Secara tradisional, di Indonesia tanaman kratom juga digunakan sebagai suplemen penambah nafsu makan. Sebab efek stimulasi yang dihasilkannya dapat membantu meningkatkan keinginan untuk makan.

9. Menurunkan Panas
Di Malaysia sendiri, daun kratom secara tradisional digunakan untuk menurunkan panas. Praktek yang sama terhadap daun kratom itu juga dilakukan di Thailand.

10. Sebagai Ramuan Perawatan
Etnis Bentian dari Kalimantan Timur menggunakan daun kratom sebagai penghalus kulit. Etnis lainnya seperti Segai dan Berau menggunakannya sebagai salah satu ramuan perawatan nifas, capek, dan pegal linu.

11. Membantu Proses Withdrawal dari Opioid
Daun kratom juga digunakan untuk membantu proses withdraw yakni gejala fisik dan mental yang terjadi setelah mengurangi asupan obat, khususnya opioid. Daun kratom mengurangi gejala seperti kecemasan, mual, dan nyeri sehingga memudahkan proses pemulihan.

Dikutip dari jurnal Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kemenkes RI berjudul ‘Kratom (Mitagyna Speciosa Korth): Manfaat, Efek Samping dan Legalitas’, kandungan mitraginin dalam daun tersebut digunakan untuk menjauhkan pengguna dari narkotika secara bertahap.

Cara Konsumsi Tanaman Kratom
Masih dilansir dari buku Kratom Prospek Kesehatan dan Sosial Ekonomi, terdapat beberapa cara untuk mengonsumsi tanaman ini. Berikut cara konsumsinya:

1. Dikunyah
Di Thailand pengguna umumnya mengunyah daun kratom segar. Beberapa dari mereka meremas daun kratom kering hingga menjadi remahan kemudian dikunyah dan ditelan menggunakan air. Pengguna kratom biasanya mengunyah tiga hingga sepuluh kali dalam sehari. Namun, pengguna kronis bisa mengunyah sampai 30 lembar daun atau lebih dalam sehari.

2. Dijadikan Teh

Teh Herbal Kratom Foto: Istimewa
Selain itu, daun kratom segar atau kering biasa direbus dan diminum sebagai teh. Rasanya yang pahit membuat sebagian orang mencampurnya dengan jus lemon, gula, dan madu. Di Indonesia, beberapa orang menambahkan air jeruk.

3. Dijadikan Pil

Beberapa pengguna kratom merebus daun kering sampai kental seperti sirup. Setelahnya dicampur dengan daun palem halus hingga berbentuk pil yang bisa ditelan atau dihisap.

4. Dijadikan Rokok
Di Malaysia pil daun kratom dimasukkan ke dalam pipa bambu panjang kemudian digunakan sebagai rokok yang disebut madatin. Beberapa juga menggunakannya dalam bentuk lintingan daun kering kemudian dibakar dan dihisap untuk memberikan efek relaksasi.

5. Diremas
Penggunaan daun kratom juga bisa dengan cara diremas saja untuk mengobati luka. Daun segar yang sudah diremas atau berbentuk serbuk halus ditaburkan pada luka sebagai obat.

6. Penggunaan Tanaman Kratom di Amerika
Di Amerika sendiri, kratom tersedia dalam bentuk produk yang sudah jadi. Seperti tembakau/rokok, cairan, serbuk, kapsul, dan teh yang dijual melalui internet, toko herbal, dan toko tembakau.

Cara Budidaya Tanaman Kratom

Budidaya tanaman kratom bisa dilakukan dengan 5 tahap mulai dari pembibitan, pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman, panen, dan pasca panen. Untuk lebih jelasnya berikut rinciannya:

1. Pembibitan
Pembibitan dilakukan dengan biji buahnya yang dijemur selama 2 jam. Setelah buah kering, biji akan terpisah dan siap disemaikan pada wadah berisi tanah.

2. Pengolahan Lahan
Selanjutnya, lahan dibersihkan dari gulma dengan menggunakan sabit atau parang. Lalu dibuat lubang dengan diameter 10 cm dan jarak 1×1, 2×2, atay 2×4 meter.

3. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan kratom dilakukan dengan membabat gulma sebanyak 3 kali setahun atau tergantung kondisi lahan. Tanaman kratom yang sudah besar dan tinggi yang berumur sekitar 2,5 tahun dipotong batang utamanya untuk mempermudah panen dan merangsang tumbuhnya percabangan.

4. Panen
Petani di Kapuas Hulu melakukan panen pertama saat tanaman berusia 6 bulan setelah tingginya mencapai 1m. Panen dilakukan dengan memetik daun yang sudah tua dan menyisakan 4-6 helai daun muda di pucuk.

5. Pasca Panen

Tanaman kratom yang dikeringkan di Kapuas Hulu. Foto: Rachman_punyaFOTO
Petani menjual hasil kratom berupa daun segar, remahan, dan serbuk. Penanganan pasca panen itu dilakukan dengan sederhana yaitu dengan cara dicuci lalu di jemur di bawah sinar Matahari.

Bagaimana Legalitas Kratom di Indonesia?
Hingga kini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur atau melarang penggunaan dan jual-beli kratom di Indonesia.

Hal serupa disampaikan oleh Kepala Kantor Pusat Presiden (KSP) Moeldoko usai rapat internal pemerintah di Istana Negara pada Kamis (20/6). Dia menyampaikan Kemenkes menyebut kratom bukan termasuk kategori narkotika.

“Status sampai sekarang tadi, ya Kemenkes katakan tidak masuk dalam kategori narkotika. Legalitasnya batasannya di situ apa yang disampaikan Kemenkes,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan.

Kendati demikian, seperti dikutip dari jurnal Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular Jakarta berjudul ‘Legalitas Penyitaan Terhadap Daun Kratom yang Belum Dilarang oleh Undang-undang Narkotika’, disebutkan bahwa Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menggolongkan tanaman kratom sebagai narkotika golongan 1 sehingga tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam medis atau kesehatan.

BNN menyebut kratom memiliki efek psikotropika dan sedatif narkotika yang lebih kuat dari morfin. Kandungan tersebut disebut dapat menimbulkan adiksi, depresi, gangguan pernafasan, hingga kematian. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga melakukan riset terhadap kandungan kratom ini. Sejauh ini, hasil riset BRIN menyebutkan bahwa kandungan sedatif dalam tanaman kratom hanya dalam jumlah tertentu.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengarahkan BRIN untuk segera menyelesaikan risetnya terkait kandungan kratom. Jokowi juga meminta Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan riset untuk mengetahui sejauh mana keamanan kratom untuk dikonsumsi.

(Zs/dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini