spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Ketika Teman-teman Kristiani Menolak Stigma terhadap Anies Baswedan

Oleh: Geisz Chalifah

KNews.id- Adalah Indra Charismiadji seorang aktifis pendidikan,  menamatkan sekolahnya di Amerika baik S1 maupun S2. Dengan lugas dan lantang Indra mengatakan: Mereka yang meneriakkan stigma kepada Anies itu hanyalah untuk jualan, sekaligus  sedang melakukan pembodohan publik.

- Advertisement -

Secara lugas pula Indra Charismiaji menyatakan: Bila saya dikatakan Kadrun maka saya adalah Kadrun Varian Katolik. Diskusi Ngopi (Ngobrol Pikiran) bareng Geisz Chalifah.  Menghadirkan Pendeta Sephar Supit, Surya Tjandra (Aktifis Bruh) dan juga Indra Charismiadji.

Surya Tjandra, alumni FH UI, lalu kuliah S2 di London dan menyelesaikan S3nya di Leiden Belanda. Mantan Wamen ATR berasal dari Partai Solidaritas Indonesia. Tiga orang tersebut secara akademik memiliki latar belakang yang jelas pendidikannya. Namun demikian yang mahal adalah mereka memiliki integritas dan punya moral obligation untuk melawan ketidak benaran secara lantang di muka publik.

- Advertisement -

Pendeta Sephar Supit mengatakan: Baru dimasa Pak Anies sebagai Gubernur kami merasakan kesetaraan yang benar-benar berlandaskan keadilan. Bapak Pendeta Shepar Supir tak hanya berkata secara subjektif namun memberikan contoh-contoh faktual yang telah dilakukan sang Gubernur.   Selama memimpin Jakarta yang selalunya mengalami fitnah bertubi – tubi.

Anehnya mereka yang mengumbar stigma terhadap Anies  adalah dari kaum yang  mengklaim sebagai  “Muslim Moderat”dan selalu menarasikan sebagai pelindung kaum minoritas. Ironisnya teman – teman dari yang katanya mereka lindungi itu. MENOLAK secara keras bahkan melawan narasi-narasi yang didengungkan oleh para Liberal Udik tsb bukan dengan sekedar melawan opini tapi dengan memberikan fakta-fakta.

- Advertisement -

Surya Tjandra, melihat dari pengalamannya selama bekerja di Kementrian, tak ada kepala daerah yang seserius Anies Baswedan  dalam melaksanakan sinkronisasi data pertanahan dan dilakukan secara terbuka. Melalui kerja-kerja bersama yang dilakukan lalu Surya Tjandra mengambil sikap untuk berada dalam posisi berbeda dengan teman-temannya di PSI. Karena akal sehat tak bisa dikalahkan hanya oleh kedengkian. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini