spot_img
Rabu, Mei 15, 2024
spot_img

Kata Bahlil: Capres Tak Merapat ke Jokowi Bakal Kalah!

KNews.id – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia sebut calon presiden (capres) yang tidak mau bersama atau berbeda dengan Presiden Joko Widodo akan menghadapi risiko kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu disampaikan Bahlil usai mendengarkan hasil survei yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia berjudul “Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda” melalui virtual, Minggu (23/7).

Bahlil menyinggung, beberapa bulan lalu, dirinya pernah menyampaikan bahwa capres-cawapres yang mau menang dalam kontestasi Pilpres 2024, maka harus berbuat baik dengan Presiden Jokowi.

- Advertisement -
“Omongan saya itu sudah terjadi 4 bulan lalu, Kompas baru kemarin menyampaikan berita bahwa pengaruh Pak Jokowi itu dalam menentukan siapa pemenang pilpres sangat kuat sekali,” ujar Bahlil.

Bahlil pun kembali memberikan saran kepada capres-cawapres untuk memanfaatkan peluang tersebut, yakni dengan berbuat baik kepada Presiden Jokowi.

“Kalau mau berbeda ya silakan juga, risikonya kan kalian juga sudah tahu gitu. Pengaruh Pak presiden ini cukup kuat.  Karena orang puas banyak gitu. Jadi kalau sekarang ini katakanlah kalau ada capres yang tidak mau bersama dengan Pak Jokowi, atau berbeda, ya risikonya sudah tahu,” kata Bahlil.

- Advertisement -

Selain itu, Bahlil juga mengatakan, problem yang akan dihadapi pimpinan nantinya adanya persoalan ekonomi. “Jadi bukan persoalan di pidato-pidato, persoalannya itu ekonomi. Jadi siapa presiden yang pandai untuk merumuskan langkah-langkah konversi dan ukur dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan, pengendalian bahan pangan, kemudian meningkatkan pendapatan negara, ini pasti akan laku di publik,” pungkas Bahlil.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, calon presiden yang ingin menang harus baik-baik ke Presiden Joko Widodo. Sebab, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi masih tinggi.Dalam survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat penilaian kinerja PResiden Jokowi mencapai 82 persen. “Hati-hati capres-capres kalau mau jauh-jauh dengan pak Jokowi ya sudah hasilnya tahu sendiri. Tapi saya mau jujur, ini bagi capres mau menang maka baik-baiklah kalian dengan bapak Presiden Jokowi,” ujar Bahlil saat rilis survei LSI secara daring, Rabu (3/5).

- Advertisement -

Bahlil yakin calon presiden yang menjadi antitesa dari Jokowi hasilnya akan kalah di Pilpres 2024.  “Kalau capres yang membikin antitesa dengan Pak Jokowi, hasilnya akan ketahuan,” ujarnya.

Keyakinan Bahlil itu dikuatkan dengan temuan LSI. 65,2 Persen responden menilai presiden selanjutnya harus bisa melanjutkan kepemimpinan Jokowi. “Kenapa ini bukan kata saya, kata survei di situ ada mengatakan juga bahwa apakah setuju presiden ke depan melanjutkan program pak Jokowi 65 persen setuju,” ujar bahlil.

Menurut Bahlil, bukan berarti Jokowi cawe-cawe dalam pertarungan Pilpres 2024. Tetapi, sosok Jokowi dibutuhkan untuk membantu meraih kemenangan di 2024. Sebab, sampai hari ini elektabilitas calon presiden belum melampaui angka 30 persen ke atas. Para capres sadar butuh bantuan termasuk dari sosok Jokowi untuk mendongkrak suara.

“Peran Presiden Jokowi ini bukan dia mau cawe-cawe. Hilangkan dulu pemikiran ingin cawe-cawe. Yang membutuhkan bukan presiden Jokowi, capresnya membutuhkan dukungan bapak presiden Jokowi, bukan bapak presiden Jokowi yang cawe-cawe,” kata Bahlil.

“Karena capres-capres ini sadar bahwa figur Presiden Jokowi dengan tingkat kepuasan publik 80 persen ini sangat menentukan siapa yang akan bisa memenangkan pertarungan ke depan. Selain kerja kerasnya dan Allah SWT,” pungkasnya. (Zs/DN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini