spot_img
Senin, Mei 6, 2024
spot_img

Joe Biden Menyebutkan AS dapat Perang Beneran, Kenapa?

KNews.id- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan sebuah peringatan baru mengenai serangan siber asing yang melanda negaranya. Ia menyebut bahwa serangan ini dapat memicu perang nyata yang mematikan.

Mengutip Reuters, hal ini ia utarakan dalam sebuah pidato di Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI). Ia menanggapi beberapa serangan hacker yang diduga merupakan perintah dari Rusia dan China.

- Advertisement -

“Jika kita berakhir dalam perang penembakan nyata dengan kekuatan besar. Itu akan menjadi konsekuensi dari pelanggaran dunia maya,” kata presiden asal Delaware itu, ditulis Rabu (28/7).

Keamanan siber kini menjadi fokus utama Biden di tengah gencarnya serangan siber ke sejumlah perusahaan di negeri Paman Sam. Bukan hanya uang, beberapa serangan mempengaruhi pasokan bahan bakar dan makanan di beberapa bagian AS.

- Advertisement -

Perusahaan AS seperti SolarWinds, Colonial Pipeline, perusahaan pemrosesan daging JBS, dan perusahaan perangkat lunak Kaseya diketahui mengalami serangkaian serangan siber. Dalam kasus peretasan pipa minyak Colonial Pipeline misalnya, telah mengganggu 45% pasokan bahan bakar jet di Pantai Timur AS.

Ini juga menjadi sorotan Biden ketika ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu di Jenewa. Di mana ia berbagi sejumlah daftar infrastruktur penting yang dianggap AS terlarang ‘diganggu’.

- Advertisement -

“Sejak itu, anggota senior tim keamanan nasional pemerintahan Biden telah melakukan kontak terus-menerus dengan anggota senior Kremlin mengenai serangan dunia maya di AS,” kata Gedung Putih dalam sebuah kesempatan.

Sementara itu, Biden juga secara spesifik menyebut mengenai ancaman yang datang dari China. Ia menganggap manuver Beijing kali ini sangat serius dalam mengembangkan hegemoninya di bidang ekonomi dan militer.

“Mereka sangat serius untuk menjadi kekuatan militer paling kuat di dunia, serta ekonomi terbesar dan paling menonjol di dunia pada pertengahan 40-an, 2040-an,” ujarnya. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini