spot_img
Senin, Mei 6, 2024
spot_img

Jaga Kualitas Kredit, BNI tetap Melakukan Pencadangan hingga Akhir Tahun

KNews.id- Pandemi Covid-19 tidak hanya menekan permintaan kredit, juga menurunkan kualitas kredit. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki strategi pencadangan guna membendung pemburukan kualitas kredit.

“Manajemen BNI saat ini memiliki strategi untuk membentuk pencadangan yang cukup, serta tidak mau menunda kredit berisiko. Pada saat menyusun rencana, kami siapkan anggaran yang cukup untuk tahun ini. Termasuk mengcover buffer dampak gelombang Covid-19,” ujar Direktur Keuangan BNI Novita widya Anggraini dalam Public Expose, Senin (6/9).

- Advertisement -

Oleh sebab itu, bank bersandi saham BBNI ini memproyeksi akan mencatat biaya kredit atau cost of credit (coc) di level 3,3% hingga 3,6% di penghujung 2021. COC telah mencakup rasio pencadangan terhadap penyaluran kredit.

“Secara kualitas, sebenarnya kredit membaik 3,9% di semester I-2021, membaik dari 4,3% di akhir 2020. Ekspansi bisnis baru akan dilakukan lebih sehat, sehingga biaya pencadangan bisa lebih efisiensi,” paparnya.

- Advertisement -

Namun guna mengantisipasi adanya PPKM yang terus berjalan dan perpanjangan restrukturisasi kredit akibat Covid-19, BNI melihat langkah konservatif dalam membentuk cadangan penurunan kerugian nilai (CKPN) akan terus dilakukan. Ini pulalah yang menyebabkan COC BNI akan berkisar di level 3,3% hingga 3,6% di 2021.

“Kami berharap, di tahun depan kondisi ini akan menjadi lebih baik. Karena, debitur-debitur akan pulih, ekspansi kami lebih sehat. Sehingga, kami optimistis pembentukan CKPN di 2022 akan terus turun. Seharusnya, kondisi dua tahun ini sudah di-bottom-nya,” pungkas Novita. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini