KNews.id – Pihak berwenang Iran telah mengeksekusi gantung empat orang anggota minoritas Kurdi atas tuduhan menjadi mata-mata Mossad, badan intelijen Israel.
Eksekusi berlangsung pada hari Senin. Keempat orang tersebut, semuanya pria, dieksekusi pada dini hari setelah mereka dinyatakan bersalah bekerja sama dengan Israel dalam rencana menyabotase situs pertahanan Iran di provinsi tengah Isfahan. Pelaksanaan eksekusi itu telah diumumkan di situs web pengadilan; Mizan Online.
“Mereka anggota kelompok yang berafiliasi dengan organisasi mata-mata Zionis,” bunyi pengumuman tersebut, merujuk pada Mossad. Baca Juga Iran Merudal Markas Mossad di Irak, Israel Bungkam, AS Kesal Sudah ada kekhawatiran bahwa nyawa keempat orang tersebut, semuanya berusia di bawah 30 tahun, berada dalam bahaya setelah kerabatnya pada hari Minggu dipanggil untuk pertemuan terakhir dengan mereka sebelum mereka digantung di penjara Ghezel Hesar di kota satelit Karaj, Teheran.
Pelaksanaan hukuman gantung itu terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran atas lonjakan eksekusi di Iran—yang menurut para aktivis hak asasi manusia (HAM), hukuman mati rata-rata dijatuhkan terhadap dua orang setiap hari sepanjang bulan ini.
Amnesty International mengatakan keempat pria tersebut, yang digambarkan sebagai “pembangkang Kurdi Iran”, telah dijatuhi hukuman mati setelah persidangan rahasia—yang menurut kelompok HAM tersebut berlangsung sangat tidak adil.
Amnesty menggambarkan penangkapan mereka pada bulan Juli 2022 sebagai “penghilangan paksa” dan juga mengatakan bahwa empat orang itu menjadi sasaran “pengakuan” di televisi Iran, sebuah taktik yang biasa digunakan oleh pihak berwenang yang dikhawatirkan para aktivis diperoleh di bawah tekanan.
“Eksekusi terhadap empat tahanan ini didasarkan pada pengakuan di bawah penyiksaan dan tanpa pengadilan yang adil, dan dianggap sebagai pembunuhan di luar proses hukum,” kata Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia.
Menurut data IHR, setidaknya 65 orang telah dieksekusi di Iran sepanjang tahun ini. Istri Mohsen Mazloum, salah satu pria yang dieksekusi, mengecam pelaksanaan eksekusi tersebut dalam sebuah postingan di X.
“Saya tidak akan memaafkan atau melupakan hari ini! Tidak ada lagi yang ingin saya katakan,” tulis Joanna Taimasi. Taimasi, yang sekarang tinggal di luar Iran, dalam beberapa hari terakhir berkampanye di media sosial agar keempat orang tersebut selamat. Kelompok HAM yang berfokus pada Kurdi, Hengaw, mengatakan keempat orang tersebut, berusia antara 26 hingga 28 tahun dan semuanya berasal dari wilayah berpenduduk Kurdi di Iran barat, dirampas hak-hak dasar mereka atas perwakilan hukum, kunjungan, dan bahkan komunikasi dengan keluarga mereka.
“Bahkan menurut standar Republik Islam Iran, persyaratan minimum untuk peradilan yang adil tidak dipenuhi dalam kasus mereka,” kata kelompok tersebut. Sementara itu, pihak berwenang Iran mengatakan bahwa empat orang yang dieksekusi pada hari Senin direkrut oleh Mossad sekitar satu setengah tahun sebelum operasi mereka.
“Mereka dikirim ke negara-negara Afrika untuk kursus pelatihan di pusat-pusat militer di mana para perwira Mossad hadir,” kata pihak pengadilan Iran.
(Zs/Snd)