spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

IMF Meminta BI untuk Setop Membantu Pembiayaan APBN di Akhir Tahun 2022, Kenapa?

KNews.id- Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) merekomendasikan Bank Indonesia (BI) menyetop pembiayaan APBN di akhir tahun ini. IMF juga meminta BI membatasi pembelian obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) di pasar primer tahun ini.

IMF juga merekomendasikan BI untuk memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam nilai tukar rupiah jika ekonomi dihadapkan dengan dampak negatif dari pengetatan moneter global.

- Advertisement -

“Tim IMF mendukung komitmen pihak berwenang untuk keluar dari pembiayaan anggaran pada akhir 2022, dan selanjutnya merekomendasikan untuk membatasi pembelian di pasar primer tahun ini,” kata Kepala Tim Misi IMF Indonesia, Cheng Hoon Lim dikutip dari CNA.

Lim juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia berada dalam posisi yang baik untuk menormalkan kebijakan dan langkah penyerapan likuiditas BI akan membantu mengantisipasi pengetatan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.

- Advertisement -

“Ketika The Fed melakukan pengetatan, kami tidak bisa mengantisipasi arus modal yang keluar. Kami mengharapkan penyesuaian kebijakan moneter BI,” tuturnya.

Terkait ancaman arus modal yang keluar, IMF menyarankan BI untuk harus menjaga ruang kebijakan moneternya dengan membiarkan rupiah menyerap guncangan terlebih dahulu.

- Advertisement -

Sebagai informasi, IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 menjadi 5,6% pada 2022, dari 5,9%. Hal ini disebabkan oleh penyebaran varian Omicron dan pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat. Dana tersebut melihat pertumbuhan PDB sebesar 6% pada tahun 2023. (Ade/det)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini