Oleh: DHL, Ketua Aliansi Anak Bangsa
KNews.id- Himbauan sebagai aturan pemerintah dalam rangka masih kebijakan prokes 19 atau entah apa Jokowi mengumumkan tentang izin atau kebolehan halal bihalal bagi masyarakat namun tanpa makan dan minum.
“Terutama untuk kegiatan halal bihalal, diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan dihimbau untuk tidak ada makan minum,” kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto selepas rapat bersama yang diarahkan oleh Presiden Jokowi, Senin, 18 April 2022.
Namun di Gedung Agung Istana Negara Jogjakarta kemarin 2 Mai 202 hari raya pertama iedul fitri dirinya halal bihalal dengan menjamu Prabowo dengan hidangan opor ayam. Berbagai media memberitakan.
“Selain menyantap opor ayam, menurut Prabowo, ia bersama putranya juga dijamu bakso serta tempe bacem.”
Sehingga ini untuk kali keberapa presiden Jokowi melanggar himbauan atau statemennya sendiri dan lainnya adalah kebijakannya sebagai wujud perintah penting terhadap pembantu kabinetnya yang justru dianulir oleh sang menteri yang notabene sebagai penerima atau pelaksana perintah dari sang presiden.
Jadi memang dari faktor profesionalitas dan dari sisi ” kenegarawanan ” Jokowi selaku presiden nampak amburadul dengan sistim manajerial sungsang atau dengan pola sistim presidentil namun praktik pelaksanaannya bak monarki atau sistim kerajaan, tapi raja yang titahnya sah dibatalkan oleh para menterinya?. Bingung jadinya bangsa ini dibuat oleh ulah presiden Jokowi dalam dua dimensi (anomali dan kontrdiktif atau ambigu). (AHM)