KNews.id – Eep Saefulloh Fatah dan Saiful Mujani harusnya membongkar angka kejahatan yang dilakukan lembaga survei Denny JA Cs.
“Mengapa Kang Eep Saefulloh Fatah dan Mas Saiful Mujani tidak membongkar angka kejahatan/kriminil yang di lakukan Lembaga Survei Denny JA dkk,” kata kader PDIP dekat almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi.
Kata mantan tahanan politik era Soeharto ini, Eep dan Saiful harusnya fokus membongkar quick count dengan basis 3000 TPS dari 823 ribu TPS.
Kata Beathor, hasil pilihan 3000 TPS itu menggiring 823 ribu TPS dengan angka sekitar 60%, 24% dan 16% menggunakan alat IT Sirekap tersebut. “Ini bentuk keterlibatan Jokowi memaksa pilpres satu putaran,” tegas Beathor.
Eep dan Saiful Mujani jika mampu menyatakan bahwa kerja 6 lembaga survei ini adalah curang atau kriminal maka unsur pidananya terpenuhi. Pernyataan Eep dan Saiful memvonis Jokowi gagal melaksanakan UU Pemilu adil, jujur dan tanpa intimidasi.
“Kondisi ini menjadi sumber hukum untuk dilakukannya angket dan bahkan pemakzulan oleh kekuatan rakyat parlemen jalanan,” pungkasnya.