spot_img
Minggu, Mei 19, 2024
spot_img

Bank Mandiri Salurkan Kredit Hijau Rp 115 T

KNews.id –  Pendanaan di sektor berkelanjutan (green financing) menjadi salah satu fokus yang dibahas di ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023. Sebagai bank pelat merah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) konsisten untuk ikut menggapai potensi ini.

Wakil Direktur Bank Mandiri Alexandra Askandar menjelaskan hingga semester I/2023 penyaluran portofolio berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp 242 triliun. Rinciannya, pembiayaan untuk kategori hijau mencapai Rp 115 triliun, sedangkan untuk kategori sosial mencapai Rp 127 triliun.

- Advertisement -

“Penyaluran green financing ini sekaligus merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap pemerintah menuju ekonomi rendah karbon, di mana penerapannya mengedepankan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan atau Environment, Social and Governance (ESG),” ujar Alexandra dalam acara AIPF 2023, dikutip dari keterangan resmi.

Pembiayaan itu disalurkan ke berbagai sektor, di mana sektor pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) mendominasi sebesar Rp95,6 triliun.

- Advertisement -

Selain itu, sektor energi terbarukan (renewable energy) menyusul sebesar Rp8,9 triliun, eco-efficient products Rp4,7 triliun, transportasi ramah lingkungan (clean transportation) Rp3,2 triliun dan sektor hijau lainnya Rp 2,8 triliun.

Sementara itu, Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan produk keuangan berkelanjutan, baik dari sisi pembiayaan hijau (green financing) maupun dari sisi pendanaan (sustainable funding).

- Advertisement -

Dalam acara Asean-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023, Bank Mandiri membidik kerja sama di bidang keuangan berkelanjutan. Bank pelat merah ini berharap penerapan keuangan berkelanjutan bisa berperan penting dalam memerangi perubahan iklim.

Sejauh ini, Bank Mandiri telah mengembangkan berbagai instrumen pembiayaan berkelanjutan. Bank Mandiri telah menerbitkan instrumen Green Bond tahap I senilai Rp 5 triliun pada 4 Juli 2023.

“Bank Mandiri telah membentuk ESG unit yang berfungsi sebagai control tower dalam implementasi aspek berkelanjutan serta telah memiliki ESG financing desk yang mampu menawarkan berbagai solusi keuangan berkelanjutan yang inovatif dalam mengakselerasi ekonomi rendah karbon, seperti green loan, transition financing, serta Sustainability Linked-Loan (SLL)” tegas Alexandra.

Sebagai informasi, green financing bisa diartikan sebagai skema pembiayaan atau pemberian kredit kepada pelaku usaha atau perusahaan yang ramah lingkungan dan memiliki visi ekonomi berkelanjutan.

Salah satu sektor yang diincar pemerintah untuk meningkatkan pembiayaan hijau yakni infrastruktur, transportasi, data center, hinggaekosistem kendaraan listrik.

Apalagi Indonesia memiliki potensi pembentukan manufaktur baterai untuk kendaraan listrik, yang membuka peluang pendanaan dari perbankan. (Zs/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini