spot_img
Kamis, Mei 2, 2024
spot_img

Bank Mandiri Mengkaji Bunga Kredit Khusus untuk UMKM

KNews.id- PT Bank Mandiri TbkĀ optimistis kinerja perusahaan di tahun 2021 akan terus membaik. Salah satunya melalui penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan Bank Mandiri optimistis dapat menjaga momentum di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Bank Mandiri siap tumbuh lebih kencang dengan melakukan restart untuk mendukung UMKM, dengan memberikan bunga kredit khusus.

“Untuk mempertimbangkan keberpihakan, ada pertimbangan bunga khusus untuk UMKM dan Mikro untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Darmawan saat melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Kamis (4/2).

“Juga akses lebih ke bawah akan kami lakukan, meskipun jaring kantor kami tidak sampai plural. Dengan inisiatif digitalisasi, itu sangat memungkinkan untuk kita tingkatkan,” lanjutnya.

Bank Mandiri menargetkan target kredit pada tahun ini, yang juga sudah dikomunikasikan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebesar 6%. Potensi pertumbuhan kredit, diakui Darmawan bukan hanya berasal dari market yang statis, tapi juga market yang dinamis karena melihat dari low based pada 2020.

“Sementara score test Mandiri dengan nasabah whole sale core plan menunjukkan ada planning untuk menjadi potensi perkreditan dan value chainnya,” tuturnya.

“Tapi secara porsi, rencana bisnis di 2021 pertumbuhan terjadi di ditel UKM dan mikro akan lebih tinggi sekitar 8,6%. Di whole sale masih rendah dari ritel tersebut 4,4% dari profabilitas dan kualitas aset. Kita menargetkan pertumbuhan profet lebih kurang 15% dari yang kita capai di 2020,” lanjutnya.

Meski 2020 menjadi tahun penuh tantangan, BMRI masih bisa mencatatkan laba Rp 17,1 triliun. Sebagai salah satu bank terbaik di Indonesia, Darmawan menegaskan Bank Mandiri memberikan layanan terbaik di sektor mikro, medium, hingga korporasi.

Bank Mandiri mencatat perolehan laba di 2020 didorong oleh pertumbuhan fee based income yang tumbuh sebesar 4,9% yoy menjadi Rp28,7 triliun, dengan salah satu penyumbang utama adalah pendapatan dari transaksi online. Penyaluran kredit Bank Mandiri terkontraksi 1,61% yoy secara ending balance, meski masih lebih baik bila dibandingkan kontraksi 2.41% yang dialami perbankan nasional.

Namun demikian, secara konsolidasi, pertumbuhan kredit secara average balance atau baki debet rata-rata berhasil mencatat perkembangan, yakni tumbuh 7,08% yoy menjadi Rp 871,3 triliun. Penghimpunan DPK Bank Mandiri secara konsolidasi pada akhir 2020 tercatat tumbuh 12,24% yoy, menjadi Rp 1.043,3 triliun. Pertumbuhan DPK ini juga masih lebih baik bila dibandingkan dengan industri perbankan yang tumbuh 11,1%. (Ade)

Sumber: CNBCIndonesia

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini