KNews.id – Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah mengungkapkan bakal ada merger usai integrasi IndiHome ke Telkomsel. Namun, aksi korporasi tersebut tidak akan sebesar Fixed Mobile Convergence (FMC) hasil dari penyatuan Indihome dan Telkomsel.
“Ada, mungkin di anak-anak usaha, tetapi tidak sebesar FMC lah,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN.
Meski tak menyebut unit bisnisnya, menurut Ririek unit usaha tersebut memiliki portofolio yang sama. Saat ini rencana tersebut masih dalam proses.
“Misalnya ada anak usaha, lebih baik karena portofolionya sama-sama dengan lain, kita gabung. Masih on process, tapi tidak sebesar FMC,” lanjutnya.
Ririek ingin anak usaha Telkom lebih efisien, efektif dan sehat. “Iya itu, bagian dari streamlining kita dan anak usaha kita lebih efisien, efektif dan sehat,” jelasnya.
Saat dikonfirmasi apakah Telkom akan melakukan akuisisi, Ririek belum memiliki target dalam waktu dekat. Meskipun Telkom membuka peluang untuk melakukan itu.
Sebagai informasi,Layanan IndiHome telah lepas dari manajemen PT Telkom Indonesia dan telah bergabung dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) per 1 Juli 2023. Ketua Bidang Sinergitas BUMN dan BUMD Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mufti Anam menilai ini jadi hal yang positif.
Menurut Mufti, langkah ini adalah keputusan yang tepat dan menjadikannya sebuah efisiensi operasional Telkom Group sekaligus menjadikan Telkomsel sebagai penyumbang pendapatan terbesar di Telkom Group.
“Saya lihat ini keputusan yang tepat dari Telkom Group. Karena integrasi IndiHome dan Telkomsel bisa mendorong efisiensi biaya operasional di dalam Telkom Group. Menariknya, ini bukan hanya perusahaan saja yang diuntungkan dari keputusan ini, tapi konsumen setia IndiHome juga bisa merasakan dampak positifnya,” ungkap Mufti dalam keterangannya . (Zs/Dtk.F)