spot_img
Jumat, Mei 10, 2024
spot_img

Bagaimana Nasib Timor Leste setelah 21 Tahun Lepas dari RI?

Knews.id –  Timor Leste masuk dalam deretan negara yang akan menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Negara Kepulauan atau Archipelagic and Island State (AIS) 2023 pada 11 Oktober mendatang di Bali.
Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, secara langsung akan kembali hadir di Indonesia untuk menunjukkan upaya Timor Leste membangun hubungan erat dengan Indonesia.

Hingga saat ini, total sudah 21 tahun Timor Leste menyandang status kemerdekaannya setelah pisah dari Indonesia. Kemerdekaan dan kedaulatan Timor Leste diakui oleh PBB sejak 2002.
Dari awal terjadinya konflik hingga saat ini, sudah 10 perdana menteri memerintah negara itu. Timor Leste mengalami perkembangan yang cukup pesat dibandingkan sebelum kemerdekaan.

- Advertisement -

Kasus kejahatan, kekerasan politik, ataupun kriminalitas jarang terjadi di negara ini. Pemerintah Timor Leste juga terus memperbaiki dan mengembangkan fasilitas infrastruktur untuk kenyamanan warganya, Dikutip dari Deutsche Welle.

Aliran listrik telah mengalir selama 24 jam dan didatangkan kabel bawah laut dari Australia untuk meningkatkan konektivitas. Pada 2018, pemerintahan Timor Leste berhasil mengatasi wabah penyakit malaria yang selama berabad-abad membunuh banyak orang. Jumlah dokter di Timor Leste meningkat dari 19 dokter pada awal kemerdekaan hingga ribuan dokter saat ini.

- Advertisement -

Namun, masalah penting yang masih menghantui Timor Leste sampai sekarang adalah kemiskinan.
Dilansir dari Global Finance, Timor Leste berada di peringkat ke-31 dengan angka Gross Domestic Product (GDP) dan Purchasing Power Parity (PPP) 3.637 sebagai salah satu negara termiskin di dunia 2023.

Tantangan sumber daya telah dihadapi pemerintah bahkan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Sebanyak 47 persen anak mengalami stunting atau kurang gizi yang berdampak pada kualitas pendidikan siswa. Saat pandemi Covid-19, kondisi semakin parah dengan penutupan sekolah dan layanan pendidikan yang berdampak pada 45 persen anak di Timor Leste.

- Advertisement -

Dalam pemerintahannya barunya, Xanana berkomitmen untuk membangun Timor Leste menjadi lebih baik. Xanana meminta pihak-pihak swasta dan negara lain untuk berinvestasi dalam program lima tahun yang telah dirancang.

Xanana berharap bahwa kontribusi pihak swasta dan negara lain untuk berinvestasi akan mengembangkan perekonomian Timor Leste. Kini, Timor Leste sudah berupaya bergabung dan bekerja sama dalam organisasi-organisasi internasional, seperti World Customs Organizations (WCO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Perjanjian Fasilitasi Perdagangan (TFA), Organisasi Bea Oseania (OCO), Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis, Forum Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), dan organisasi lainnya.  (Zs/CNN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini