spot_img
Sabtu, Mei 18, 2024
spot_img

Apakah PSSI Layak Mengelola Sepakbola Indonesia

Apakah PSSI Layak Mengelola Sepakbola Indonesia

Oleh : Geisz Chalifah

- Advertisement -

KNews.id – Sebelum bicara JIS layak atau tidak, memenuhi standar Fifa atau tidak. Saya ingin bertanya PSSI itu layak tidak mengelola sepakbola kita.

Karena yang tak punya standar pendidikan sepakbola, Tak punya standar kompetisi yang teratur dan memilik kontinuitas dan merupakan tugas utama PSSI. Adalah PSSI itu sendiri.

- Advertisement -

Tahun 70an adalah titik awal kita bersama dgn Jepang dan Korsel. Bahkan arab saudi jauh tertinggal. Namun tak lama kemudian (skrng ini kita bahkan dikelas asia tenggara saja sering kali terpuruk)

Apa lagi utk bisa masuk Olimpiade maupun Piala Dunia spt Jepang dan Korsel ditambah lagi Arab Saudi yg juga sudah jauh capaian diatas sepakbola Indonesia.

- Advertisement -

Lalu dibanggakanlah bahwa Erick Thohir mampu membawa kejuaraan U 17 ke Indonesia.

Menyelenggarakan ajang pertandingan (kejuaraan) sepakbola itu adalah kerjaan Event Organiser.

Tugas PSSI yang utama adalah melakukan kompetisi yang kontinu dari mulai anak usia dini, sampai dengan U 17 U 20 dsbnya, liga satu maupun liga lainnya. Secara terencana matang dan menghasilkan bibit unggul.
Lalu meraih prestasi diajang bergengsi dunia.

Kemajuan sepakbola Indonesia diukur dengan prestasi dunia bukan cuma sekedar bikin event kejuaraan.

Prestasi terbaik kita setelah ikut di Olimpiade thn 56 dengan menahan imbang Uni Sovyet O-0.

Baru sekian puluh tahun kemudian yaitu tahun 77, Indonesia berhasik lolos memasuki Final pra Olimpiade melawan Korea Utara. Yg itupun kalah dalam adu penalti. *Itulah puncak prestasi sepakbola Indonesia yang sampai hari ini tak pernah lagi kita sampai pada tingkat itu.*

Setelah tahun 77 sampai puluhan tahun kemudian (hari ini) kita tak pernah lagi, sama sekali bisa melewati babak penyisihan Piala Dunia ataupun Olimpiade. Bahkan dibabak awal penyisihan kita sudah terhempas.

Lalu tiba2 PSSI bicara tentang JIS yang tak sesuai standar.
Dengan sangat amat sarat dengan muatan Politis.

JIS dibangun sejak awal dgn menggunakan konsultan international Buro Happhold. Yang membangun stadion Totenham Hotspur juga bbrp stadion di Qatar dll. Bahkan saat awal JIS dibangun juga menggunakan assesor Fifa dan mengikuti buku petunjuk Fifa thn 2020.
JIS itu melampaui standar fifa tapi tak akan bisa melampaui standar POLITIK PSSI. (Standar Politik).

Sangat memalukan dan tak tahu diri bila PSSI bicara tentang standar. Karena mereka sendiri tak punya standar dalam mengelola kompetisi di Indonesia yang selalu berganti – ganti pola.

Pertanyaannya saya apakah PSSI layak mengelola sepakbola Indonesia. Yang selama puluhan tahun tak sekalipun lolos piala dunia sebagaimana Jepang dan Korsel yang dulunya Indonesia menjadi pesaing dari dua negara tersebut, bahkan juga tertinggal dari Arab Saudi yang bahkan awalnya tak punya stadion dengan rumput asli. Mereka bermula dengan rumput imitasi (Karpet).
Namun ketiganya sudah berkali – kali menjadi langganan piala dunia dan Indonesia (PSSI) masih saja terjebak pada kepentingan Pribadi (Mengelola Sepakbola untuk kampanye dirinya).

Memperlakukan JIS yang dibangun dengan megah, lalu memberi pernyataan akses pintu masuk cuma satu dsbnya.

Akses memasuki kawasan JIS itu ada 4 pintu masuk dan yang dua pintu lebarnya mencapai 40 meter.

Pintu penonton untuk memasuki stadion atau keluar dari tribun jumlah 127 Pintu.
Silahkan Tuan Erick Thohir berambisi menjadi capres atau cawapres tapi tak perlu membuat drama bodoh tanpa data hanya karena ada nama Anies Baswedan dalam Pembangunan Jakarta International Stadium. (Zs/Geiszh)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini