KNews.id – Presiden Joko Widodo berulang tahun yang ke-63, Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Indonesia (HMIP UI), Muhammad Rihandi, memberikan ucapan (21/06/2024).
“Pak Jokowi ini baik sekali. Ulang tahunnya hari Ini, bagi-bagi kue nya sudah dari kemarin-kemarin”, ujar Rihandi dalam keterangannya.
Rihandi juga menuturkan bahwa kue yang dimiliki oleh Presiden Jokowi bukan sembarang kue.
“Kue yang dimiliki Presiden Jokowi bukan sembarang kue. Kue nya istimewa, yaitu insentif kekuasaan yang khas di Indonesia, yang dibuat dengan sangat unik oleh seorang presiden berkarakteristik rubah dalam sistem presidensial yang menganut sistem multipartai seperti Pak Presiden Jokowi.” ujar Rihandi, Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) angkatan 2021 ini.
Kue yang istimewa ini, menurut Rihandi, merupakan insentif yang benar-benar dibuat dan diberikan oleh Jokowi sebagai modal untuk memenuhi rasa lapar para politisi, partai-partai politik pendukungnya, hingga pemimpin partisan relawan agar tertib bahkan mendukung dengan penuh jalannya kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Jokowi benar-benar menciptakan kue khas berbentuk insentif kekuasaan dalam wujud obral kabinet hingga obral jabatan komisaris badan-badan usaha tanpa adanya transparansi penilaian terkait dengan apakah proses rekrutmennya dilakukan melalui cara-cara merit atau tidak, sehingga wajar diduga hanya faktor politis semata.
Kue-kue ini kemudian berhasil memenuhi rasa lapar para politisi, partai politik pendukungnya, hingga partisan relawan untuk tertib berada di dalam barisan Jokowi. Bahkan, dalam beberapa kasus, kue ini digunakan untuk membuat lawan politik berbalik arah menjadi kawan.” tambah Rihandi.
Di akhir, Rihandi memberikan pesan sebagai pelengkap ucapan kepada pak Jokowi. Ia berpesan agar pak Jokowi berhati-hati dalam membuat makanan di tengah usianya yang semakin menua.
“Di hari ulang tahun ini, saya berharap Pak Jokowi lebih berhati-hati dalam membuat makanan. Sebab, kue tidak dapat bertahan lama menahan lapar. Kalau sudah kembali lapar, sedangkan pembuat kue tidak lagi mampu menyediakannya, maka konsumen akan pergi, melupakan pembuat kue tersebut, dan membiarkan pembuat kue tersebut jatuh dalam kebangkrutan. Untuk itu, Pak Jokowi harus segera berhenti menjadi pembuat kue, lebih baik beralih menjadi seniman legenda dan mulai mengukir peninggalan-peninggalan terbaik untuk dikenang bangsa.” pungkasnya.
(Zs/NRS)
