KNews.id- Polisi harus dievaluasi agar tidak menjadi mesin pembunuh sebagaimana kejadian tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 183 manusia.
“Polisi harus dievaluasi dan tidak boleh menjadi mesin pembunuh,” kata Pengamat Politik dan Kebangsaan M Rizal Fadillah kepada suaranasional.com, Selasa (4/10).
- Advertisement -
Kata Rizal, banyaknya korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan akibat penembakan gas air mata. Ini artinya gas air mata serupa dengan peluru tajam yang bisa mematikan.
“Betapa bahayanya penggunaan gas air mata ini. Apalagi ditembakkan ke arah penonton yang tidak melakukan apa-apa dan di sana ada wanita dan anak-anak,” ungkapnya.