Fenomena Morowali Utara menjadi lautan api, hanyalah secercah letupan kecil yang muncul dipermukaan. Apabila salah menangani, tentu akan timbul pada kegiatan proyek RRC yang lain yang melakukan ketidak adilan dan perlakuan lainnya. Ini tanggung jawab pemerintah seutuhnya.
“Sudah sejak awal, banyak protes kedatangan TKA ini termasuk saat pandemi, ditambah lagi adanya kebijakan “second home base”, tapi pemerintah seolah menantang rakyatnya sendiri, jalan terus bahkan ada menteri yang pasang badan. Dampaknya sekarang sudah mulai terasa dan terlihat. Para petinggi dan pendosa itu, mudah saja kabur ke luar negeri jika di dalam negeri dirasa tidak aman, begitu kan logikanya?” pungkas Memet. (Ach/Sn)