spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

RRC Mulai Sedot Harta Karun di Dekat Indonesia!

KNews.id- Perusahaan minyak terbesar ketiga milik China, yakni China National Offshore Oil Corp (CNOOC), dilaporkan telah memanfaatkan aliran komersial minyak dan gas dari sumur eksplorasi serpih di Laut China Selatan (LCS).

Media pemerintah Shanghai Securities Journal, yang dikutip Reuters, Kamis (28/7), melaporkan bahwa kegiatan ini menandai sumur minyak serpih pertama yang berhasil dibor di lepas pantai China.

- Advertisement -

Sumur eksplorasi Weiye-1, yang berada di palung barat daya cekungan Beibuwan di Laut China Selatan, menguji produksi harian 20 meter kubik (126 barel) minyak dan 1.589 meter kubik gas alam.

Seluruh cekungan Beibuwan dapat menampung sekitar 1,2 miliar ton sumber daya minyak serpih prospektif, menurut laporan itu.

- Advertisement -

Adapun, di bawah seruan pemerintah pusat untuk meningkatkan keamanan pasokan energi domestik, perusahaan minyak nasional melakukan upaya yang lebih besar untuk memanfaatkan deposit serpih terlepas dari tantangan geologis dan biaya yang lebih tinggi.

Pada akhir 2021, China hanya memproduksi 35.000 barel per hari (bph) minyak serpih sebagian besar di cekungan Ordos utara darat dan cekungan Jungar barat laut. Itu setara dengan kurang dari 1% dari total produksi minyaknya.

- Advertisement -

Minyak serpih sendiri diekstraksi dari batuan serpih dan lebih kompleks serta mahal untuk diproduksi daripada minyak mentah konvensional.

Perlu diketahui, LCS merupakan wilayah strategis yang kerap menimbulkan konflik antara China dengan negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Bahkan, terdapat peta Nine Dash Line atau 9 garis putus-putus China sebagai batas dari Laut China Selatan.

Peta imajimer itu pun sempat menimbulkan konflik panas dengan Indonesia. Pasalnya, garis putus-putus tersebut menabrak wilayah perairan Natuna milik Indonesia. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini