Bagaimana potret utang di era Jokowi? Kata Prof Didik, periode 2014-2023, rasio utang meroket dari 24 persen menjadi 41 persen dari produk domestik bruto (PDB).
“Tapi anehnya pertumbuhan ekonomi hanya 5 persen ke bawah. Artinya, utang ditarik digunakan secara tidak efisien. Saya berani katakan itu. Jadi yang diputuskan Banggar DPR soal utang kita, seharusnya dicatat, itu tidak efisien,” tegasnya.
- Advertisement -
Selanjutnya dia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen, tergolong rendah untuk kawasan Asean. Masih di bawah Vietnam dan Thailand.
Pada 2020, semua indikator pertumbuhan ekonomi nasional masih merah, namun sekarang sudah mulai hijau.