spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

Pak Jokowi Benar! Ketimbang AS, RRC Kini ‘Bahaya’ untuk Indonesia

“Saya itu sebetulnya, lebih khawatir dengan (dampak) ekonomi China, dibandingkan dengan ekonomi Amerika Serikat terhadap kita karena kalau China kena itu ekspor kita (Indonesia) kena beneran,” kata Chatib pertengahan Oktober lalu.

Menurutnya, dalam jangka panjang ekonomi China akan mengalami new normal atau tidak akan tumbuh tinggi lagi. “Mungkin long term growth-nya di sekitar 4%, jauh, (tapi) itu yang harus diantisipasi. Saya gak bicara tahun ini, tapi long term growth-nya bisa ke arah sana,” ungkapnya.

- Advertisement -

Dengan demikian, ada risiko permintaan komoditas dari China dalam jangka panjang tidak lagi setinggi saat ini. Dampak pelambatan ekonomi sudah terasa di dalam negeri, khususnya industri yang berorientasi ekspor.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi yang pertama menderita. Pelambatan ekonomi dari negara-negara tujuan ekspor memicu penurunan dan pembatasan order ke pabrik-pabrik TPT di Tanah Air. Akibatnya, terjadi penurunan kapasitas produksi. Hingga menyebabkan efisiensi karyawan, dengan merumahkan bahkan PHK.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini