spot_img
Rabu, Mei 15, 2024
spot_img

Muda, Gaul, dan Berkarya

Oleh: Geisz Chalifah

KNews.id- Dimasanya bisa dikatakan Riska adalah salah satu Remaja Masjid yang paling mentereng di Jakarta. Sesuai dengan taglinenya Muda Gaul Berkarya sangatlah pas menggambarkam bagaimana perilaku para aktifis remaja masjid itu dalam mengelola organisasi.

- Advertisement -

Bertempat di Pusat kota Jakarta (Menteng) dan bisa dikatakan wilayah paling elit dibandingkan wilayah Jakarta lainnya yang hanya bisa disandingkan dengan wilayah Kebayoran Baru. Rasanya tak ada anak Jakarta gaul yang tak bersentuhan dengan daerah menteng. Sebagai salah satu tempat nongkrong anak Jakarta paling populer dimasa itu.

Ahad 9 April 2023, tertera undangan buka puasa bersama dari teman-teman Alumni Riska yang saya pernah terlibat didalamnya. Saya memaksakan diri untuk hadir walaupun dihari yang sama ada undangan buka puasa bersama yang relatif jauh jarak diantara dua tempat acara.

- Advertisement -

Saya datang sudah agak terlambat karena harus menghadiri undangan di tempat lain sebelumnya. Semata – mata hanya untuk bertemu dan mendengar berbagai celotehan khas Riska. Seperti yang saya tulis sebelumnya.

Para aktifis Riska umumnya tertib dalam sekolah tapi jangan harap mereka tertib dalam bicara. Ketidak tertiban itu menjadikan pertemuan para alumni RISKA Menjadi sangat menarik, setidaknya jangan pernah berharap menjadi orang yang datang lalu dihormati secara FEODAL. Tak ada yang akan mendapatkan hal semacam itu di Riska.

- Advertisement -

Jadi ketika ada teman meminta saya bicara (memberi sambutan). Saya langsung menolak dengan alasan: Gue mending ngadepin puluhan anak PSI atau anggota DPRD DKI sekaligus. Berdebat dengan mereka dari subuh sampai subuh pun siap. Tapi bicara (memberi ceramah) di depan para Alumni RISKA itu sama saja “BUNUH DIRI”.

Dalam arti siap – siap menerima berbagai seloroh yang pastinya semua yang ada dikepala akan hilang seketika. Diantara mereka itu ada yang ahli perminyakan, ada konsultan keuangan, ada mantan direksi Bank ternama. Ada puluhan profesi lainnya yang mereka ahli dibidangnya.

Jadi secara intelektual mumpuni cuma kalau istilah betawi kalau udah kumpul: Mulutnya seperti ga di sekolahin. Saya kadang agak aneh dengan para buzzer di sosmed, mereka seringkali membuat komentar berisi bullyan yang sangat kampungan. Padahal secara terbuka saya sering membentangkan latar belakang saya.

Lahir dan besar di Poncol Senen, sekolah di SMA 7 Gambir aktif pula di Riska. Kurang apa lagi “siksaan” pengalaman yang saya hadapi dalam membentengi serangan kata-kata yang kadang datang bak peluru nyasar tanpa disangka – sangka.

Dan harus selalu siap untuk menjawab dengan spontanitas yang kita sendiri ga tau dari mana datangnya kata-kata muncul.  Jadi ketika ada yang bertanya ko selalu sanggup menghadapi serangan-serangan dalam diskusi di media TV?

Jawaban saya sederhana: Karena yang gue hadapi bukan kalian yang habis ikut pengajian lalu ikut trek2an (Balapan Mobil)  di Menteng. (Jalan HOS Tjokroaminoto yang dulunya disebut jalan Jawa). Yang gue hadapi mereka-mereka yang liat Monas dari kalender terang saja gue sanggup menghadapinya. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini