KNews.id – Sebuah laporan baru dari Majalah +972 yang berbasis di Tel Aviv, berhasil mendokumentasikan pelecehan dan penyiksaan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap puluhan pria Palestina, yang ditawan di berbagai wilayah Gaza pada Desember lalu.
Dalam sebuah video dan foto yang beredar secara online, sekelompok besar pria yang mereka tangkap, ditelanjangi, diborgol, dan ditutup matanya. Orang-orang tersebut dibariskan, duduk di jalan, dan kemudian dibawa dengan truk militer ke kamp penahanan.
Laporan tentang perlakuan buruk terhadap warga Palestina tersebut berdasarkan pada kesaksian yang diberikan kepada Majalah +972 dari empat pria Palestina yang dibebaskan, serta kesaksian dari 49 pria lainnya yang berbicara kepada outlet berita berbahasa Arab.
“Berdasarkan kesaksian ini, tentara Israel menyetrum tahanan Palestina, membakar kulit mereka dengan korek api, meludahi mulut mereka, dan melarang mereka tidur, makan, dan akses ke kamar mandi sampai mereka buang air besar,” kata laporan itu, dikutip dari The Cradle, Minggu, 7 Januari 2024. Lebih lanjut, banyak dari mereka yang diikat ke pagar selama berjam-jam, diborgol, dan ditutup matanya hampir sepanjang hari.
Beberapa orang bersaksi bahwa mereka telah dipukuli di sekujur tubuh mereka dan disundut oleh rokok di leher atau punggung mereka.
“Beberapa orang diketahui meninggal akibat ditahan dalam kondisi tersebut,” tulis laporan tersebut. Laporan itu juga mencatat sebagian besar dari tahanan ini adalah warga sipil dan bukan anggota gerakan Hamas, seperti yang kemudian dikonfirmasi oleh pejabat keamanan Israel.
Dalam satu kasus, tentara Israel memasuki sebuah lingkungan dan mendesak semua warga sipil harus turun dan menyerah. Para tentara mengatakan kepada para tawanan bahwa mereka ditangkap karena mereka tidak mengungsi ke Jalur Gaza selatan.
Pihak Israel juga kemudian membakar beberapa rumah. “Rumah kami terbakar di depan mata saya,” kata seorang pria.
Api menyebar tak terkendali, memaksa tentara untuk memindahkan warga Palestina yang ditawan dari api. Saat berbicara dengan megafon di depan puluhan pria yang duduk dan diborgol di jalan, seorang komandan Israel menyatakan: “Tentara Israel telah tiba. Kami menghancurkan Gaza dan Jabalia di depan kepala anda. Kami menduduki Jabalia. Kami menduduki seluruh Gaza. Itukah yang kamu inginkan? Apakah Anda ingin Hamas bersamamu?.”
Sebagai informasi, pasukan darat Israel menginvasi Gaza pada 27 Oktober 2023, sementara angkatan udara Israel telah membom Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Israel dan permukiman di sekitar daerah kantong yang terkepung. Kampanye pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 22.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak dalam tiga bulan, yang oleh banyak orang dianggap sebagai genosida.
Pekan lalu, Afrika Selatan mengajukan gugatan terhadap Israel di Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ) berdasarkan Konvensi Genosida.
(Zs/Viv)