spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Laba Krakatau Steel Naik 200 Persen, Utang Rp30 T akan Terpangkas!

KNews.id- PT Krakatau Steel Indonesia (Persero) Tbk menorehkan kinerja yang positif hingga April 2022. Perseroan juga mematok utang senilai US$ 2,2 miliar atau senilai Rp 30 triliun (Rp 14.000/US$) dari Master Restructuring Agreement (MRA) 2020 lalu berkurang hingga separuhnya pada tahun ini. Laba perseroan naik laba bersih perusahaan hingga April 2022 meningkat 271,69% dibandingkan periode sama tahun 2021 lalu sebesar Rp 137,22 miliar.

“Ini adalah sinyal positif untuk kinerja krakatau steel kedepannya,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, saat ditemui di Jakarta, Jumat (13/5).

- Advertisement -

Sementara dari sisi pendapatan hingga April 2022, Krakatau Steel mencatatkan pertumbuhan 39,4% menjadi Rp 13,44 triliun hingga April 2022 ini dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,65 triliun.

Dengan kinerja yang positif ini Silmy memproyeksikan pendapatan Krakatau Steel mencapai Rp 37,74 triliun dapat tercapai, sehingga kinerja di 2022 lebih baik dari tahun lalu.

- Advertisement -

Selain itu dia juga menjelaskan perseroan berencana melakukan aksi korporasi Salah satunya adalah rencana pembayaran hutang Master Restructuring Agreement (MRA) yang ditandatangani 2020 lalu sebesar Rp 2,2 miliar.

“Krakatau steel di tahun 2022 juta berencana melakukan pengurangan jumlah utang hingga 50% dari total utang pada MRA di tahun 2020 lalu,” kata Silmy.

- Advertisement -

Rinciannya pada tahun 2021 lalu sudah dilakukan pembayaran sebesar US$ 200 juta, pada tahun ini akan dibayarkan US$ 524 juta jenis Tranche B dan US$ 33 juta pada Commerzbank.

Lalu pembayaran dilanjut pada tahun 2025 mendatang sebesar US$ 400 juta untuk Tranche C1 dan US$ 136 juta untuk tranche C2 dan US$ 33 juta pada Commerzbank yang dibayarkan setiap tahun hingga 2027. Kemudian pada 2027 kembali melakukan pembayaran Tranche C1 senilai US$ 368 juta dan Trance C2 senilai US$ 122 juta.

Adapun dana yang yang digunakan untuk membayar utang di 2022 ini diperoleh dari beberapa sumber seperti, cash flow perusahaan, divestasi aset, right issue, dan masuknya strategic investor.

“Selain dari cashflow US$ 250 juta diharapkan juga dapat US$ 300 juta dari aksi korporasi, right issue US$ 200 juta,” kata Silmy.

Aksi korporasi lain yang akan dilakukan pada 2922 ini adalah penyertaan modal Krakatau Steel pada PT Krakatau Posco. Sehingga saham BUMN Baja ini meningkat menjadi 50% dari 30%. Aksi korporasi ini dilakukan untuk meningkatkan volume pasok Hot Rolled Coil (HRC) sampai 6,4 juta ton dan Cold Rolled Coil (CRC) menjadi 2,8 juta ton. ( Ade/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini