spot_img
Minggu, Mei 19, 2024
spot_img

Laba Bank Himbara yang Tembus Rekor Jadi Kado HUT ke-78 RI

KNews.id – Kinerja keuangan Bank Himbara tahun ini tumbuh cukup signifikan. Bank Himbara sendiri terdiri dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Sebelum berbicara bagaimana hasil di awal tahun ini, masing-masing bank BUMN itu telah mencetak rekor selama 2022 dengan catatan laba tertinggi sepanjang sejarah.

Misalnya saja BNI yang mencatat rekor pertumbuhan laba bersih di tahun 2022 yang naik 68% mencapai Rp 18,31 triliun. Capaian ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah BNI beroperasi dan didukung oleh peningkatan kredit transformasi dan inovasi.
Kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada sepanjang 2022 mencatatkan laba bersih Rp 41,2 triliun secara konsolidasian. Angka ini tumbuh 46,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

- Advertisement -

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat laba bersih Rp 3,04 triliun pada 2022. Nilai ini tumbuh 28,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,37 triliun.
Tak kalah tinggi, BRI juga tercatat mencetak laba bersih jumbo selama 2022 lalu. Bank pelat merah itu melaporkan kenaikan laba 2022 hingga 67,15% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 51,4 triliun. Jika dibandingkan dari Bank BUMN lainnya, catatan laba BRI tahun 2022 menjadi yang tertinggi.

Bagaimana kinerja awal 2023?

- Advertisement -

Keempat bank negara itu menunjukan kinerja yang positif selama tiga bulan awal 2023. Pertama kinerja Bank Mandiri yang mencetak laba bersih Rp 25,2 triliun atau tumbuh 24,9% secara tahun ke tahun (year on year).
Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8% year on year (yoy) mencapai Rp 1.272,07 triliun. Pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 sebesar 7,8% yoy.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi baru Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Selain itu pertumbuhan kredit juga menjadi penyumbang kinerja baik pada perusahaan.

- Advertisement -

“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (31/7/2023) yang lalu.

Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 25,8% atau naik 275 basis poin (bps) secara yoy. Sementara posisi net interest margin (NIM) bank only terjaga solid di level 5,30%.

Berikutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) membukukan laba bersih secara konsolidasi Rp15,56 triliun atau naik 27,4% year on year (yoy) pada periode 3 bulan atau kuartal I 2023.

Petumbuhan ini merupakan hasil kinerja perusahaan yang fokus pada segmen mikro yakni pada penyaluran kredit dan efisiensi yang dilakukan pada tiga bulan awal 2023 ini. Head of Equity Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni mengatakan kedua hal itu mendorong margin keuntungan yang semakin besar BRI.

“Melihat dari pencapaian kinerja BRI pada kuartal pertama tahun ini, tidak hanya dari pertumbuhan kredit tapi juga datang dari adanya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan,” kata Agung dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (9/5/2023) lalu.
Kemudian kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Bank Himbara itu membukukan laba bersih kuartal I-2023 sebesar Rp 5,2 triliun atau tumbuh 31,8% year on year (YoY).

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan dalam Public Expose Kuartal I 2023 BNI pada April lalu, catatan laba ini berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat dari 14,3% di kuartal I 2022 menjadi 15,5% di kuartal I 2023, sekaligus pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3% menjadi 2,7%.

Capaian positif itu dihasilkan dari tujuh kebijakan strategis. Pertama, BNI mengembangkan solusi transaksi & ekosistem dalam memenuhi kebutuhan nasabah.
“Kedua, mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital melalui data driven berbasis analytics, customer experience, dan perluasan partnership,” lanjutnya.

Ketiga, BNI fokus pada peningkatan CASA dan Fee Based Income (FBI) yang sustain. Keempat, BNI meningkatkan ekspansi bisnis pada corporate top tier serta sektor prioritas, value chain, dan cross selling dengan mengutamakan budaya risiko.
Kelima, Perseroan melanjutkan Transformasi Human Capital, Culture, dan Operasional sehingga lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis. Keenam, perseroan memperkuat jaringan bisnis Internasional dalam mendukung penetrasi pasar global. Ketujuh, BNI juga mengoptimalisasi sinergi BNI Grup dalam memperkuat posisi Perusahaan Anak.

Terakhir, BTN pada kuartal I 2023, mencetak laba sebesar Rp 801 miliar. Total aset Bank BTN hingga akhir Maret 2023 mengalami kenaikan 9,25% menjadi Rp 401,50 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 yang sebesar Rp 367,51 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, kinerja positif yang diraih Bank BTN menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi yang memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar dan produktivitas karyawan. (Zs/Dtk.F)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini