KNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat membiarkan teror Brimob di Kejaksaan Agung (Kejagung). Teror ini tidak bisa dilepaskan Kejagung yang sedang menangani kasus korupsi tambang timah yang merugikan negara Rp271 triiliun.
“Atas kejadian terror Brimob di Kejaksaan Agung apabila Presiden melakukan pembiaran terjadinya gangguan di Kejaksaan Agung, patut diduga terlibat dalam kasus tersebut,” kata KAMI Lintas Provinsi.
Atas kejadian teror itu, KAMI Lintas Provinsi mendukung penuh kerja Kejaksaan Agung membongkar kasus korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah yang bernilai Rp 271 triliun. “Mengapresiasi dan mendukung penuh Pusat Polisi Militer (PUSPOM / TNI untuk menjagaan keamanan kerja Kejaksaan Agung,” paparnya.
Sekelompok personil Brigade Mobil Polri berkonvoi dengan sepeda motor dan mobil mengelilingi markas Kejagung pada Senin malam, 20 Mei 2024. Perisitwa itu terjadi tepat sehari setelah seorang anggota Datasemen Khusus 88 Anti Teror tertangkap saat membuntuti Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Sirine di mobil berbunyi sepanjang perjalanan dengan kerlap-kerlip lampu berwarna merah-biru. Tampak gerombolan polisi berkonvoi itu memutar Jalan Panglima Polim.
Sejumlah saksi yang melihat konvoi itu mengira polisi tengah berpatroli untuk mengawasi keamanan di sekitar kawasan Blok M. Namun, kejanggalan terlihat karena konvoi aparat berseragam lengkap itu berputar mengelilingi kawasan perkantoran Kejagung ini berkali-kali.