Dikarenakan realitas praktik politiknya, Jokowi melulu, tak berkesudahan menambah janji- janji politiknya, antara lain akan segera membangun megah IKN. Serta 2024 masyarakat miskin ekstrim ditanah air akan minus dibawah 0%, diikuti dengan pencanangan program GNWU/ Gerakan Nasional Wakaf Uang dari rakyat kepada pemerintah dan penggunaan dana haji untuk infrastruktur. Bila diibaratkan Jokowi tidak cakap mengukur kwalitas bobot diri.
Atau Jokowi tidak pahami etika moral politik, atau memang tebal muka, nyaris seperti bukan seorang yang berpendidikan, padahal informasi dari Rektor Universitas Gajah Mada Prof. dr. Ova Emilia,M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D. bahwa Jokowi legitimed sebagai seorang insinyur jebolan fakultas kehutanan di salah satu universitas terkemuka di negara ini.
Sehingga kepemimpinan Jokowi, akan meninggalkan jejak sejarah para tokoh dan atau pejabat publik dan atau tokoh bangsa yang terseret beragam dampak cacat historis. Baik cacat moral, cacat politik dan cacat penegakan hukum oleh sebab gaya kepemimpinan Jokowi banyak melahirkan keputusan atau diskresi sungsang atau terbolak balik atau suka – suka. (Bay)