spot_img
Rabu, Mei 8, 2024
spot_img

Jokowi Menyerahlah (VI)

Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)

KNews.id- Jatuhnya rezim otoriter yang dijalankan secara transaksional bisa terjadi karena adanya krisis ekonomi global yang memperburuk ekonomi Indonesia. Jika likuiditas APBN tidak terjamin, krisis politik makin eskalatif dan diperkirakan akan terjadinya cross antara krisis politik dan ekonomi.

- Advertisement -

Indikator sulitnya pembayaran bunga utang Rp. 405 triliun (2022) dengan cara utang baru gagal. Dipaksakan income dari selisih harga BBM dan kas daerah yang belum dipakai menunjukkan APBN dalam keadaan darurat.

Sementara demonstrasi diberbagai kota mengarah kepada tuntutan Jokowi Mundur  disaat dukungan China dan AS tidak diperoleh. Tidak ada kekuatan signifikan yang membuat Jokowi lolos dari eskalasi politik saat ini. Keadaan memberitahu terjadinya gejolak USD, hengkangnya investor dari BEJ, naiknya suku bunga sangat menggangu pengusaha dalam berbisnis yang ber ekses pada krisis ekonomi.

- Advertisement -

Ancaman krisis global telah diingatkan oleh IMF akibat perang Rusia dan Ukraina makin memanas. Ancaman perang nuklir yang pasti akan melibatkan AS dan negara Eropa. Inflasi tinggi diberbagai negara , kenaikan suku bunga The Fed, gejolak kurs mata uang, anjloknya saham diberbagai bursa negara, adalah indikasi krisis global akan terjadi.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini