spot_img
Selasa, Juni 25, 2024
spot_img

India Resmi Melarang Ekspor Gandum, Sinyal Bahaya Buat Indonesia

KNews.id- Pemerintah India secara resmi menjatuhkan larangan ekspor produk gandum sebagai imbas gelombang panas yang terjadi di negara tersebut. Kebijakan tersebut dinilai dapat mengganggu rantai pasok pangan global termasuk Indonesia.

Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, India merupakan produsen gandum nomor 2 terbesar di dunia setelah China dengan kapasitas produksi 107,5 juta ton. Sementara Indonesia mengimpor gandum tiap tahun sebesar 11,7 juta ton atau setara USD3,45 miliar. Angka impor nya naik 31,6 persen dibanding tahun sebelumnya

- Advertisement -

“Jadi kalau India melakukan proteksionisme dengan larang ekspor gandum, sangat berisiko bagi stabilitas pangan didalam negeri. Dengan inflasi yang mulai naik, dikhawatirkan garis kemiskinan akan meningkat,” ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Ahad (15/5).

Menurut Bhima, ada 4 dampak dari pelarangan ekspor gandum ini. Pertama, harga gandum di pasar internasional telah naik 58,8 persen dalam satu tahun terakhir. Imbas pada inflasi pangan akan menekan daya beli masyarakat.

- Advertisement -

“Contohnya tepung terigu, mie instan sangat butuh gandum, dan Indonesia tidak bisa produksi gandum. Banyak industri makanan minuman skala kecil yang harus putar otak untuk bertahan ditengah naiknya biaya produksi,” ujarnya.

Kedua, pelarangan ekspor gandum yang belum diketahui sampai kapan waktunya membuat kekurangan pasokan menjadi ancaman serius. Perang Ukraina-Rusia sudah membuat stok gandum turun signifikan, ditambah kebijakan India, tentu berimbas signifikan ke keberlanjutan usaha yang butuh gandum.

- Advertisement -

“Ketiga, pengusaha harus segera mencari sumber alternatif gandum dan ini harusnya menjadi kesempatan bagi alternatif bahan baku selain gandum seperti tepung jagung, singkong, hingga sorgum yang banyak ditemukan di Indonesia,” ujarnya.

Dan keempat, pakan ternak yang sebagian menggunakan campuran gandum, ketika harga gandum naik bisa sebabkan harga daging dan telur juga naik.

“Oleh karena itu, pemerintah harus segera mempersiapkan strategi untuk mitigasi berlanjutnya ekspor gandum India,” ungkap Bhima. (Ade/idx)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini