spot_img
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

Gus Miftah Dihujat terkait Wayang, Sudjiwo Tedjo Ikut Bersuara…

KNews – Gus Miftah dihujat soal wayang, Sudjiwo Tedjo ikut bersuara. Sujiwo Tejo turut bersuara atas hujatan publik kepada Gus Miftah dan dalang omongan kasar saat menyindir wayang Ustaz Khalid Basalamah.

Sujiwo Tejo muncul saat masyarakat sedang ramai bahas video viral Gus Miftah menggelar pentas wayang yang malah jadi hujatan. Sebab dalang yang dihadirkan, Ki Warseno Slenk omongannya kasar dan menggebuki wayang Ustaz Khalid Basalamah segala.

- Advertisement -

Nah di tengah ramainya isu Gus Miftah dan dalang kasar itu, Sujiwo Tejo menuliskan sebuah cerita yang berkaitan dengan isu hangat ini.

Kata Sudjiwo Tejo

- Advertisement -

Jadi Presiden Jancukers, Sudjiwo Tejo turut bicara soal isu dalang berbahasa kasar dengan sebuah dialog cerita gitu.

Jadi dalam dialog itu mengisahkan ada orang beli wayang ke perajin. Ternyata pembeli wayang itu bermaksud membeli wayang bukan untuk kepentingan seni tapi untuk media kekerasan.

- Advertisement -

Ya sontak, perajin wayang ogah banget menjual wayangnya untuk kekerasan.

Kalian penasaran dengan dialog yang dimaksud? Silaka simak ya cuitan dialog Sujiwo Tejo.

“Tumben Sampeyan beli wayang?” kakek2 perajin wayang. “Buat pajangan?”

“Bukan, Kek. Untuk nggebukin orang!”

Kakek mengembalikan duit calon pembelinya. “Saya gak jd jual.”

“Berarti kakek ini Kadrun!?”

“Terserah situ! Pokoknya saya gak mau dimanfaatin. Saya punya harga diri.”

Hajar dan Banting Wayang Ustaz Khalid Basalamah

Dalam video pagelaran wayang viral, dalang Ki Warseno Slenk menampilkan karakter wayang Prabu Bolodewo yang murka ngamuk ke wayang Khalid Basalamah gitu.

Dalam momen itu, dalang tersebut memperagakan Prabu Bolodewo nggak terima wayang diinjak-injak oleh karakter wayang Khalid Basalamah.

“Rumangsamu Bolodewo bantenge tanah Jowo arep mbok usik-usik. Kamardhikane arep mbok gangggu, cangkemu iki cangkeum opo,” ujar dalang tersebut.

Arti dari ucapan karakter Prabu Bolowedo kurang lebih yaitu ‘Emang menurutmu Bolodewo banteng tanah Jawa mau kau usik-usik. Kebabasan ini mau kamu ganggu, bacotmu itu bacot apa’.

Pada percakapan selanjutnya dalang memperagakan murkanya Prabu Bolodewo.

Yen kowe ra seneng wayang ra sah kakean cangkem kowe. Rumangsamu arep dadi opo kowe. remuk-remuk, ayo diremuke,” kata dalang memperagakan karakter Prabu Bolodewo.

Artinya kurang lebih begini ‘Kalau kamu nggak suka wayang, kamu nggak usah banyak bacot. Emang menurutmu kamu mau jadi apa. Hancur-hancur, ayo dihancurkan’. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini