spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Geisz Chalifah, Tokoh Muda Pergerakan yang Sukses dalam Membina Pendidikan Islam

KNews.id- Geisz Chalifah, tokoh muda pergerakan dengan berbagai kesibukan, sedang bersuka cita karena kerja kerasnya selama ini menunjukan hasil positif. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Mandiri yang ia bina selama ini, berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M), mendapat predikat sebagai sekolah terbaik nomor dua se-Provinsi DKI Jakarta.

Nilai akreditasinya adalah 98,00, atau sama persis dengan akreditasi SDS Perguruan Cikini yang menjadi peringkat pertama. SDIT Insan Mandiri adalah sekolah dasar di bilangan Jakarta Selatan yang berada di bawah naungan Yayasan Rahmatan lil Alamin, dimana Geisz menjabat sebagai direktur yayasan tersebut.

- Advertisement -

Dalam percakapan dengan Sayangi.Com, Geisz menyatakan bahwa sudah lama ia memimpikan terbangunnya lembaga pendidikan Islam bermutu dan dapat dipertangungjawabkan kwalitasnya. Menurutnya, pendidikan adalah anak tangga untuk memajukan sebuah bangsa. Lewat sekolah seseorang bisa mengubah nasibnya, dan lewat sekolah pula peradaban sebuah bangsa mengalami perubahan positif.

Geisz mengenang masa kecilnya. Saat ia masih sekolah dasar, katanya, di Jakarta hampir tidak ada sekolah Islam bermutu yang dapat dibanggakan. Sekolah-sekolah swasta seperti Santa Ursula, Kanisius, Tarakanita dan sekolah-sekolah katolik lainnya merupakan sekolah unggulan. Lalu, semasa mahasiswa ia juga sering bertanya pada dirinya, bagaimana umat Islam mau maju bila sekolah-sekolah Islam itu kumuh, pengajaran seadanya, dan mutu lulusannya tidak diperhatikan dengan baik.

- Advertisement -

“Tapi, kini lihatlah hampir di setiap wilayah muncul sekolah-sekolah Islam dengan gedung dan fasilitas yang bagus, juga mutu yang tidak kalah dengan sekolah-sekolah unggulan lainnya,” ujarnya, bangga.

Menurut Geisz, tanggung jawab di bidang pendidikan bukan hanya menjadi tugas negara, tapi juga menjadi tanggung jawab kita semua. Mencerdaskan anak bangsa sebagai generasi pewaris republik ini berlaku dimana saja baik itu melalui surau, mushola atau masjid sebagai sarana ibadah dapat menjadi sarana pendidikan.

- Advertisement -

“Akreditasi terbaik yang kami dapatkan sekarang ini bukanlah tujuan melainkan hanya formalitas sebagai ajang kompentensi lembaga pendidikan untuk mengacu pada prestasi. Namun tujuan kita dalam membangun sekolah adalah menjadikan anak didik sebagai individu yang bertaqwa juga memahami ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, yang dalam beberapa tahun terakhir giat mewacanakan budaya melayu, antara lain dengan menggelar ajang tahunan Jakarta Melayu Festival, yakin bahwa melalui pendidikan yang terprogram dengan baik, umat Islam akan kembali tampil di panggung dunia dengan berbagai penemuan ilmiah seperti di masa Ibnu Sina, Ibnu Rus, dll.

“Kita harus segera mengejar ketertinggalan dalam banyak hal,” kata Geisz, dengan nada bersemangat. (Ikh)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini