KNews.id- Alasan menunda Pemilu 2024 dikritisi ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri. Pemilu ditegaskan tak menghambat ekonomi.”Memperkuat ekonomi, lalu demokrasi jalan, tidak,” kata Faisal dalam diskusi virtual, hari ini.
Dia menyampaikan demokrasi memang bukan sistem yang sempurna. Namun, demokrasi diyakini mampu membawa suatu negara menjadi lebih baik.
“Pengalaman menunjukkan bahwa di seluruh dunia demokrasi yang meningkatkan kesejahteraan, demokrasi yang bisa memacu investasi, dan demokrasi yang mencerdaskan,” ungkap dia.
Dia menilai alasan menunda Pemilu 2024 karena biaya mahal tak bisa diterima. Pasalnya, negara menyanggupi membangun ibu kota negara (IKN) yang biayanya sangat besar.
Adapun anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 yang diusulkan KPU mencapai Rp86 triliun. Sedangkan biaya pembangunan IKN Nusantara sekitar Rp500 triliun.
“Alasan menguras anggaran ini seperti mendulang air terpercik muka sendiri,” ujar dia
Wacana penundaan Pemilu 2024 menjadi perhatian masyarakat. Usulan itu bahkan disampaikan partai politik.Pihak pertama yang menyampaikan yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 23 Februari 2022.
Berselang beberapa hari kemudian, giliran Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyampaikan usulan serupa pada 25 Februari 2022.PKB dan PAN memiliki alasan serupa ingin Pemilu 2024 ditunda. Yakni, karena perekonomian. (AHM/mdind)