spot_img
Kamis, Mei 2, 2024
spot_img

Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

 

KNews.id – Recep Tayyip Erdogan dan partainya pada Ahad, 31 Maret 2024, ketar-ketir dalam pemilu yang menegaskan kembali oposisi sebagai kekuatan politik dan memperkuat Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu sebagai pesaing utama presiden.

- Advertisement -

Dikutip dari Al Jazeera, lebih dari 95 persen kotak suara dibuka di Istanbul pada Minggu, 31 Maret 2024, Imamoglu dari Partai Rakyat Republik (CHP) mengeklaim telah mengalahkan kandidat Partai AK yang berkuasa dengan selisih lebih dari satu juta suara.

Kekalahan Erdogan

1. Selisih Suara

- Advertisement -

Dikutip dari Reuters, CHP memimpin secara nasional dengan selisih hampir 1 persen suara, yang pertama selama 35 tahun, menurut hasil pemilu. Mert Arslanalp, asisten profesor ilmu politik di Universitas Bogazici Istanbul menjelaskan, ini kekalahan pemilu Erdogan sejak berkuasa pada 2002.

“Imamoglu menunjukkan bahwa ia dapat menjangkau seluruh perpecahan sosio-politik yang mendasari pemilih oposisi di Turki bahkan tanpa dukungan institusional dari mereka,” katanya. “Hal ini menjadikannya saingan paling kompetitif secara politik terhadap rezim Erdogan.”

- Advertisement -

2. Kebangkitan Imamoglu

Pada 2019, Ekrem Imamoglu memberikan pukulan telak bagi Erdogan ketika ia pertama kali memenangkan Istanbul, mengakhiri 25 tahun pemerintahan Partai AK dan para pendahulu Islamis di kota tersebut, termasuk pencalonan Erdogan sendiri sebagai wali kota pada tahun 1990-an. CHP juga memenangkan Ankara tahun itu.

Para analis mengatakan tekanan ekonomi, termasuk inflasi hampir 70 persen dan perlambatan pertumbuhan yang disebabkan oleh rezim pengetatan moneter yang agresif, kali ini menggerakkan para pemilih untuk menghukum Partai AK.

3. Partai AK

Erdogan menyampaikan pidato suram dan introspektif pada Senin, 1 April 2024. “Ini bukan akhir bagi kami, tapi sebenarnya titik balik. Jika kami melakukan kesalahan, kami akan memperbaikinya,” katanya kepada massa yang berkumpul di markas Partai AK di Ankara, tanpa menyebutkan perubahan yang mungkin ia lakukan dalam partainya atau kebijakan.

4. Sebab Kekalahan Erdogan

Dikutip dari The Sydney Morning Herald,  pada pemilu nasional sebelumnya, Erdogan tiba-tiba mengubah kebijakan ekonomi setelah kemenangannya. Hal ini mengakibatkan kenaikan suku bunga secara agresif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi yang melonjak.

Meningkatnya dukungan masyarakat terhadap Partai Islam Kesejahteraan Baru (Welfare Party), mengambil sikap yang lebih tegas dibandingkan Erdogan terhadap Israel terkait konflik Gaza, juga melemahkan dukungan Partai AK.

5. Belum Kondusif

Pemilihan umum di Turki memberikan warga pilihan. Namun, meskipun demikian, lingkungan pemilu masih di ada polarisasi. Ini belum sepenuhnya mendukung demokrasi, menurut evaluasi yang dilakukan oleh kelompok pengamat pemilu dari Dewan Eropa pada Senin, 1 April 2024.

(Zs/Tmp)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini