spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Baliho HRS Viral, Novel Bamukmin Tanggapi Penyakit Sepilis HRS

KNews – Baliho HRS viral, Novel Bamukmin tanggapi penyakit sepilis HRS. Banyaknya baliho bergambar Habib Rizieq Shihab yang terpasang di beberapa lokasi seperti Madura dan Jawa Timur beberapa waktu lalu, dinilai Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin merupakan kecintaan masyarakat kepada HRS.

Jajaran baliho yang banyak terpasang sebelumnya di dua wilayah tersebut memperlihatkan wajah mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang saat ini masih mendekam di penjara terkait kasus RS Ummi dan lainnya.

- Advertisement -

Novel sebut, jika pemasangan baliho itu merupakan tanda kecintaan masyarakat Indonesia dengan Imam Besar yang kini sedang mendekam di penjara itu lantaran pemuka agama dari Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu disebutnya, selama ini selalu memperjuangan hak – hak masyarakat Indonesia.

Dijelaskannya pula, ratusan Baliho bisa saja masih terpampang lebih banyak lagi, jika Jenderal Dudung Abdurachman yang sempat menurunkan pasukannya untuk menurunkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab di Jakarta waktu lalu.

- Advertisement -

Dalam baliho selain gambar wajah Habib Rizieq juga terdapat tulisan tuntutan yang meminta agar tragedi km50 untuk di usut tuntas yang telah menewaskan 6 syuhada laskar FPI.

Selain itu hal yang menarik, yakni adanya penyakit sepilis yang menjadi sorotan Novel Bamukmin, terhadap Habib Rizieq yang langsung keras di luruskan.

- Advertisement -

Bahwa Habib Rizieq tidak memiliki penyakit Sepilis (Sekuler, pluralisme dan liberalisme) yang saat ini sudah lama diarahkan kepada HRS sejak memimpin berbagai aksi kezaliman di Indonesia.

“Baliho dipasang masyarakat tak lebih Karena IB HRS adalah pejuang yang benar-benar membela negara, agama juga rakyat Indonesia dari penistaan agama, penjajahan asing dan aseng, serta aliran sesat juga penyakit sepilis (sekularisme, pluralisme dan liberalisme),” kata Novel.

Karenanya, sejumlah warga mengaku bakal menjaga baliho itu dari jangkauan aparat, mereka bahkan mengatakan bakal menjaga baliho itu sampai titik darah penghabisan.

Menurut Novel pemasangan baliho itu adalah gerakan spontanitas dari warga Madura, tidak ada tokoh tertentu yang mengorganisir kegiatan tersebut.

Mereka kata Novel bahakan merogoh kocek sendiri untuk membuat dan memasang baliho – baliho berujuran jumbo itu.

“Itu inisiatif sendiri baik bentuk gambar maupun pemasangannya,” tukasnya. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini