KNews.id – Jakarta, Belakangan, aktivitas mendaki gunung kembali menjadi tren di kalangan pencinta alam. Namun kegiatan outdoor ini gak bisa dilakukan sembarangan karena dibutuhkan persiapan matang demi kelancaran mendaki. Selain fisik, perlengkapan juga harus lengkap, lho. Ada begitu banyak barang yang perlu dibawa saat mendaki dan salah satu yang paling umum adalah adalah tisu basah.
Lantas, kenapa mendaki tidak boleh bawa tisu basah, ya? Supaya kamu gak lagi bertanya-tanya atau protes, beberapa alasan ini mungkin bisa menenangkanmu.
1. Tisu basah mengandung plastik, sehingga sulit terurai
Plastik sendiri sudah terkenal sebagai sampah yang susah terurai. Maka dari itu, apabila tisu basah terbuang di gunung atau sepanjang jalur pendakian, keberlangsungan hidup hewan dan tumbuhan di sana bisa terganggu. Dibutuhkan waktu sangat lama agar tisu basah terurai, bukan satu atau dua tahun saja, lho!
Pihak pengelola pendakian juga pasti sudah menyediakan tempat sampah. Kalau kamu membawa sampah tisu atau yang lainnya, pastikan membuang di tempat yang benar, ya!
3. Tisu basah jadi sampah terbanyak ke-2 di jalur pendakian
Alasan lainnya kenapa mendaki tidak boleh bawa tisu basah adalah karena tisu basah sudah menjadi sampah terbanyak kedua di pegunungan. Sampah yang dihasilkan oleh pendaki gunung sangatlah beragam.
Di posisi pertama, ada botol plastik yang menjadi sampah paling banyak di pendakian. Kedua, ada tisu basah yang memang susah terurai meski sudah bertahun-tahun. Ketiga, ada putung rokok yang kerap dibuang sembarangan dengan anggapan “kecil.”
Tisu basah ternyata mampu mengancam keberlangsungan hidup tumbuhan dan hewan di pegunungan. Kamu sebagai pendaki, ada baiknya untuk tidak membawa barang tersebut. Gak cuma tisu basah, pastikan kamu tidak membuang sampah lainnya selama mendaki. Jadilah pendaki yang pintar dan bertanggung jawab, ya!