spot_img
Rabu, Juni 26, 2024
spot_img

Ahli Forensik Djaja Surya Atmadja Yakin yang Bunuh Mirna Salihin Bukan Sianida

KNews.id – Ia menemukan darah hitam dalam lambung, serta terdapat tukak lambung atau luka pada lambung Mirna. Penemuan luka tersebut diambil dan diperiksa, dan ternyata hasilnya adalah sel radang bulat.

“Jadi kalau ada luka baru, misalnya karena bahan kimia, maka yang ada itu sel PMN (Polymorphonuclear). Tapi kalau udah lama, prosesnya udah kronis, maka sel radanganya bulat-bulat semua, yaitu limfosit dan monosit,” jelas dokter Djaja.

- Advertisement -

Tidak Dilakukan Otopsi Menyeluruh


Ahli Forensik Djaja Surya Atmadja

Bukti yang menyatakan bahwa Mirna meninggal karena racun sianida sebenranya sangat lemah jika dilihat berdasarkan hasil forensik. Namun, karena kelurga Mirna tidak mengizinkan untuk otopsi menyuluruh, maka kematian Mirna masih menimbulkan kejanggalan.

Dalam persidangan juga terdapat kejanggalan mengenai kadar sianida yang terdapat pada gelas es kopi Vietnam yang diminum oleh Mirna Salihin, yakni sebesar 7400 mg. Menurut dokter Djaja kadar tersebut terlalu besar jika tidak disadari oleh orang-orang di sekitar kafe.

- Advertisement -

“Jadi, 1 mg per liter sianida itu 84 persen orang Indonesia bisa nyium. Tapi kalau sianida segitu (7400 mg, red) pasti pingsan semua (pengunjung Café Olivier, Red),” pungkas dokter Djaja.

Ya, film dokumenter Netflix, yang berjudul Ice Cold: Murder, Coffe and Jesica Wongso berhasil membuat publik kembali berspekualasi terhadap kasus kopi sianida Jesica Wongso. Kini, tujuh tahun setelah peristiwa yang mengguncangkan dunia peradilan Indonesia itu, semua pihak makin berani angkat bicara. Jadi, apakah Anda percaya bahwa Jessica Wongso tidak bersalah? (Zs/Dwy)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini