KNews.id – Ia menemukan darah hitam dalam lambung, serta terdapat tukak lambung atau luka pada lambung Mirna. Penemuan luka tersebut diambil dan diperiksa, dan ternyata hasilnya adalah sel radang bulat.
“Jadi kalau ada luka baru, misalnya karena bahan kimia, maka yang ada itu sel PMN (Polymorphonuclear). Tapi kalau udah lama, prosesnya udah kronis, maka sel radanganya bulat-bulat semua, yaitu limfosit dan monosit,” jelas dokter Djaja.
Tidak Dilakukan Otopsi Menyeluruh
Ahli Forensik Djaja Surya Atmadja
Dalam persidangan juga terdapat kejanggalan mengenai kadar sianida yang terdapat pada gelas es kopi Vietnam yang diminum oleh Mirna Salihin, yakni sebesar 7400 mg. Menurut dokter Djaja kadar tersebut terlalu besar jika tidak disadari oleh orang-orang di sekitar kafe.
“Jadi, 1 mg per liter sianida itu 84 persen orang Indonesia bisa nyium. Tapi kalau sianida segitu (7400 mg, red) pasti pingsan semua (pengunjung Café Olivier, Red),” pungkas dokter Djaja.