Selain itu, Indonesia yang dikaruniahi penduduk besar, merupakan pasar yang menggiurkan untuk investasi. Dengan besarnya bonus demografi itu, OECD meyakini akan kualitas SDM Indonesia cukup mumpuni. Mampu menguasai teknologi, inovatif, dan produktif; serta kemampuan transformasi ekonomi.
Tapi, belum tentu juga tepat keyakinan OECD itu. Alasannya, ya itu tadi, keprihatinan Sri Mulyani tentang korupsi. Sampai saat ini, Indonesia belum layak disebut negeri yang bersih dari korupsi. Justru selalu ada.
Barisan koruptor kelihatannya terlalu kuat. Meski, lembaga penjagal koruptor sekelas KPK berkolaborasi dengan Kejagung dan lembaga penegak hukum lainnya, tak henti-hentinya memberangus mereka. Mulai dari legislatif, eksekutif bahkan yudikatif, ada koruptornya.