“Saya mengimbau masyarakat (untuk) menjadi konsumen cerdas dalam memilih makanan, kosmetik, atau obat-obatan. Pilihlah produk yang aman, berkhasiat, serta sudah teruji kualitasnya. Pasalnya, tidak semua produk yang dijual secara daring bisa digunakan sembarangan,” ujar Penny.
Hingga kini, kata Penny, BPOM terus mendorong pelaku industri makanan dan farmasi agar mandiri dan dapat memperluas akses produk ke masyarakat.
Ia juga meminta para pelaku industri untuk terus mengedukasi masyarakat. Tugas tersebut turut diwujudkan BPOM melalui open house yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk mengedukasi siswa SMA dan mahasiswa.
Penny melanjutkan, Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi. Melalui pameran tersebut, ia juga ikut mendorong generasi muda untuk berani mengolah sumber daya hayati dalam negeri melalui penelitian dan pengembangan. Hal Itulah, kata Penny, yang merupakan tujuan besar dari pameran tersebut. Ke depan, pihaknya akan membuat program yang lebih besar dengan melibatkan UMKM dan jenis produk yang lebih banyak.
“Program tersebut dapat berdampak positif bagi semua pihak terkait, mulai dari regulator, produsen, peneliti, pengembang, industri, serta konsumen. Hal terpenting, program tersebut tidak hanya membawa dampak positif dari aspek ekonomi, tapi juga kesehatan masyarakat,” tuturnya. (Ach/Kmps)